Lawang-Kepanjen Empat Kali PP, Tarif Rp 15.500


MALANG-Tarif komuter Lawang-Kepanjen yang diperkirakan memakan jarak tempuh sekitar satu jam ternyata masih menelurkan tarif yang relatif mahal yaitu Rp 15.500 per orang. Angka itu disodorkan oleh PT KAI ketika ada rapat pembahasan pengoperasian komuter rute Lawang-Kepanjen di Kementrian Perhubungan pada Rabu, 13 Juni lalu. Namun soal pentarifan itu masih belum final. “Masih ada rapat minggu depan untuk membahas soal tarif dan rencana pengoperasian pada minggu depan,” jelas Nazar T Selian, Kadishubkominfo Kabupaten Malang, Jumat (15/6).
 Keluarnya angka itu, menurut Nazar dengan asumsi komuter yang bermarkas di Surabaya itu ketika berangkat ke Malang tanpa penumpang dan sudah mengeluarkan biaya produksi.  “Selain itu juga berasumsi tingkat keterisian penumpangnya mencapai 70 persen. Tapi kalau tingkat keterisian penumpang mencapai 80-85 persen, maka tarifnya bisa turun lagi,” papar Nazar. Namun, lanjutnya, tarif sebesar itu juga sudah mempertimbangkan soal biaya pemeliharaan komuter.  Namun pentarifan itu bisa makin ditekan jika ada subsidi dari pemerintah daerah yaitu Pemkot Malang dan Pemkab Malang.  Namun besaran subsidinya masih belum tahu.
“Belum dibahas detil berapa subsidi yang harus dikeluarkan pemerintah daerah,” katanya. Opsi lainnya agar tarif makin enteng yaitu komuter meneruskan perjalanan hingga Stasiun Bangil, Kabupaten Pasuruan dari Stasiun Lawang, Kabupaten Malang pada jam-jam tidak sibuk yaitu di atas pukul 10.00 WIB. Ketika ditanya soal besaran tarif itu apakah tidak terlalu mahal, menurutnya sangat relatif. “Kalau dengan  tarif Rp 15.500, namun kondisi komuter bersih dan harus, pasti konsumen juga tidak keberatan. Tapi mudah-mudahan tarifnya bisa ditekan hingga Rp 10.000 agar makin dijangkau masyarakat," tutur Nazar.
 Sejauh ini, rencana pengoperasian komuter diperkirakan pada 29 Juni. Untuk menuju itu, masih ada pelatihan bagi SDM PT KAI yang akan mengoperasikan komuter itu di PT Inka Madiun.   PT Inka adalah produsen komuter itu. Yang jelas, lanjut Nazar, komuter itu diprediksikan akan melakukan empat kali PP mulai pukul 06.00 WIB untuk memenuhi kebutuhan transportasi warga Malang Raya. Dikatakan Nazar, pada 2013 nanti, PT KAI akan membangun kolong sepur di Malang agar mengurangi biaya produksi pengoperasian komuter. “Kalau tahun ini, PT KAI masih belum bisa mengangarkan sehingga sementara sepur kolong masih di Surabaya. Pemerintah daerah tidak membantu dalam pengadaan  kolong sepur karena itu nantinya menjadi aset PT KAI,” pungkasnya. vie

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini