Helmi, Peraih Unas SMP Tertinggi


Helmi Belajar Unas 'Sersan'

MALANG-
Raut wajah kaget ditampakkan oleh Wilhelmi Aprilla Idris, siswa kelas 9 H SMPN 4 Kepanjen ketika diberitahu wartawan bahwa ia adalah peraih hasil unas tertinggi di Kabupaten Malang. Ia mendapatkan nilai 39, 20. "Saya nggak tahu kalau meraih nilai tertinggi. Tapi Alhamdullilah," ungkap Helmi, panggilan akrabnya ketika ditemui di rumahnya di Jl Pandan, Panggungrejo, Kecamatan Kepanjen, Jumat (1\6\2012). Katanya, selama ini, ia merasa dirinya bukan anak pandai. "Paling sering hanya dapat rangking empat," tutur penggemar komik One Piece ini. Namun saat duduk di kelas 9, ia dapat rangking dua. Menurut bungsu dari dua bersaudara ini, cara belajarnya juga biasa. Selain membekali diri dengan les sejak kelas 7, saat unas, jam belaJarnya juga 'unik'. "Saya kalau belajar baru pagi hari. Jam empat bangun untuk belajar sampai jam 05.30 WIB. Kemudian mandi dan berangkat sekolah," kisah Helmi. Ia menilai cara belajarnya serius tapi santai (sersan). Malah ia melihat, teman-temannya seminggu sebelum unas terlihat serius belajar. "Kalau saya kadang cepat bosan belajar. Biasanya kemudian baca komik, he..he," urai penggemar pelajaran matematika ini sambil tertawa. Ketika mengerjakan soal unas lalu, ia merasa gampang menjawab soal matematika. 
Tapi merasa paling susah menjawab adalah soal Bahasa Indonesia. Dengan hasil yang diperolehnya, Helmi mantap mendaftarkan diri ke SMAN 1 Kepanjen. Suburiyanto, Kepala SMPN 4 Kepanjen merasa bersyukur dua siswanya masuk tiga besar peraih nilai unas tertinggi di Kabupaten Malang. "Hasil yang sekarang, saya sangat bersyukur. Meski target saya awalnya ada siswa saya yang bisa masuk 10 besar di Jawa Timur," ungkap Subur. Selain Helmi, siswa SMPN 4 Kepanjen yaitu Dicky Cahyo Nugroho berada di posisi ketiga dengan nilai 39,05. Sedang posisi kedua diraih oleh Imam Abdul Rokim, siswa SMPN 1 Singosari dengan nilai 39,15. Pudianto, Kabid Sekolah Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Malang menyatakan, ada 32 siswa SMP yang tidak lulus unas. Mereka berasal dari lima SMPN dan 11 SMP swasta. Jumlah peserta unas SMP sebanyak 32.476 siswa. Sehingga tingkat kelulusan secara global mencapai 99, 90 persen. Secara serentak, pengumuman hasil unas SMP dilakukan Sabtu besok. Menurut Pudianto, penyebab tidak lulusnya ke 32 siswa itu antara lain karena jatuhnya nilai mata pelajaran yang diunaskan yaitu Bahasa Indonesia dan Matematika. "Ada juga karena faktor psikologis siswa. Sehingga mereka hanya mengikuti unas hanya sehari," tutur Pudi. Ada juga karena minat belajar siswa yang buruk. "Guru sampai harus berkali-kali datang ke rumahnya untuk mengajaknya sekolah, termasuk ketika ada unas itu," papar Pudianto.sylvianita widyawati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini