Walimurid Tuntut Pengembalian Uan g Les Bahasa Inggris


MALANG-Sebelum meninggalkan SMPN 1 Pakis, Kabupaten Malang karena sudah menyelesaikan sekolahnya, kelas IX H yang merupakan kelas bilingual ternyata menyisakan masalah. Yang menjadi keluhan wali murid adalah uang les Bahasa Inggris yang terlanjur dibayarkan, namun ternyata lesnya hanya tiga sampai lima kali pertemuan dalam kurun waktu satu tahun. Les dimulai sejak awal tahun ajaran baru 2011 lalu. Rencana awal, les Bahasa Inggris diadakan seminggu dua kali di kelas bilingual dengan menggandeng sebuah lembaga. Awal nya, walimurid tahu tidak ada les Bahasa Inggris apalagi siswa juga tidak bercerita masalah itu kepada orangtuanya.
 Ketiadaan les itu diketahui ketika ada walimurid yang minta keringanan membayar uang les Bahasa Inggris pada Mei lalu. Dari hal itu kemudian diketahui bahwa les Bahasa Inggris sudah tidak pernah ada namun pembayaran untuk les Bahasa Inggris kok tetap ada. Biaya les Bahasa Inggris per bulan mencapai Rp 31.500 per anak. Jumlah siswa bilingual sebanyak 23 orang, namun ada satu siswa yang dibebaskan dari biaya. Sehingga setiap bulan, siswa dibebani biaya total Rp 111.500 yang terdiri atas biaya les Bahasa Inggris Rp 31.500, tabungan rekreasi Rp 5000, bimbingan belajar Rp 25.000 dan iuran komite Rp 50.000. “Akhirnya ada yang  tidak mau membayar les Bahasa Inggris lagi,” ujar walimurid yang tidak mau disebut namanya.
Walimurid kelas IX H sudah meminta pertanggungjawaban pihak sekolah atas hal itu pada Sabtu pekan lalu dengan memberi tenggat waktu hingga Senin (11/6) lalu. Setidaknya memberikan pengembalian uang les Bahasa Inggris yang sudah terlanjur dibayarkan.  Namun sekolah kurang memberikan respons.  Walimurid kelas IX H juga sempat dipanggil ke sekolah terkait masalah ini. Namun penanggungjawab kelas memberitahukan bahwa les Bahasa Inggris sudah diadakan hingga 32 kali. Sementara informasi walimurid dari anak-anak mereka, les baru diadakan tiga atau lima kali. Surat tuntutan pengembalian uang juga sudah dilayangkan oleh pihak sekolah dari walimurid.
Budiono, Kepala SMPN 1 Pakis ketika dikonfirmasi di sekolahnya hanya bersedia komentar sedikit atas hal itu dengan alasan masih sibuk menandatangani ijazah siswa kelas 3 yang akan menjalani wisuda di sekolah itu pada Senin (18/6) mendatang.  “Senin saja saya berikan jawaban sesudah wisuda. Saya akan mempertemukan dengan semua pihak. Sebab saya harus menyelesaikan tanda tangan ijazah siswa,” tutur Budiono ketika keluar dari ruang kerjanya. Menurutnya, yang terjadi adalah sebuah kesalahpahaman dan semua sudah selesai.  “Itu salah paham saja,” jawab Budiono.  Informasi yang didapat Surya pada Sabtu sore, akhirnya kelebihan uang les itu dikembalikan sekolah kepada walimurid sebanyak empat bulan uang les. Tapi baru tiga walimurid yang mengambil. Sisanya akan diberikan pihak sekolah pada Selasa (18/6). “Berarti kan memang benar tidak ada les itu. Kalau ada mengapa sekolah mau mengembalikan uang lesnya?” komentar walimurid lainnya.  vie     

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini