Finalis Miss Indonesia Bakal Dikirim Ke Thailand

Ini hasil wawancara dengan finalis Miss Indonesia 2016, Venezia Indra Ghassani (20). Ia kembali ke kampusnya setelah menyelesaikan final di Jakarta. Ia masuk masuk 15 besar. Namun ia mengaku mendapat banyak pengalaman dari kegiatan itu, 

Saat ini, Nene, panggilan akrabnya, masih tercatat sebagai mahasiswa Komunikasi FISIP Universitas Merdeka (Unmer) Malang semester 4. Saat kembali ke Malang, Kamis (3/3/2016), juara 1 Duta Bahasa tingkat Jawa Timur itu disambut meriah di kampusnya. Ia disiapkan semacam Meet and Greet di lantai 1 gedung kantor pusat Unmer.

Venezia Indra saat ditemui wartawan di Unmer
Yang datang adalah para mahasiswa, perwakilan yayasan, jajaran rektorat. Venesia datang ke kampusnya naik mobil.

Ia memakai gaun tanpa lengan. Rambut panjangnya dibiarkan bergerai.
Ia kemudian melenggang anggun melewati karpet merah yang disiapkan di halaman gedung. 

Ada selempang Miss Indonesia 2016 Jawa Timur menempel di tubuhnya, 
Sebagai penyambut kedatangannya adalah para Duta Unmer. 

Rektor Unmer Prof Dr Anwar Sanusi menunggunya di depan pintu masuk gedung. Setelah menyalami, rektor mengalungkan bunga untuknya.

Wajahnya terlihat bahagia dengan sambutan itu. Menurut rektor, ia bangga sekali dengan prestasi Venezia.

"Sejak ia menyebutkan Unmer di Youtube, saya bangga sekali," ungkap rektor saat memberikan sambutan.
Ia mengharapkan, prestasinya bisa jadi ikon mahasiswa di lingkungan Unmer.

Karena membawa nama baik kampusnya, rektor pun memberikan penghargaan. Yaitu ia diikutkan ke pertemuan Asia Young Leaders Forum 2016 di Thailand pada 15-19 Mei 2016 nanti. Seluruh biaya akan ditanggung kampus. Di Thailand, Unmer memiliki MoU dengan Raja Manggala University sejak tahun lalu. Perguruan tinggi itu minta dikirimkan dua orang mahasiswa ke sana.

"Saya hadiahkan Venesia berangkat ke Thailand selama lima hari. Saya minta Kepala KUI (Kantor Urusan Internasional) untuk mendampingi Miss Indonesia Jatim selama di Thailand," tutur rektor. Venezia di sela pertemuan mengaku kaget. "Wow..," komentarnya ketika ditanya 
SURYAMALANG.COM. Hal ini  karena ia tidak mendapat pemberitahuan sebelumnya.

"Soal persiapan kesana, saya belum tahu harus apa. Masalahnya tadi juga baru mengetahui," ungkap pemilik tinggi 168 cm ini. Yang jelas, apa yang sudah dicapainya di Miss Indonesia meski belum juara, akan memacu semangatnya terus berprestasi.

"Selain itu, semangatnya juga harus lebih lagi saat ke kampus," ujar putri tunggal pasangan Indra Setyawan-Laksmi Indradewi ketika ditanya beda dia sebelum dan sesudah jadi finalis Miss Indonesia. Alasannya ia bersemangat karena ia harus bisa memotivasi teman-temannya untuk mengumpulkan banyak prestasi.

"Ayo kumpulkan prestasi sebanyak-banyaknya. Nggak boleh males-malesan agar bisa membawa nama baik Unmer," tandas gadis kelahiran Madiun, 13 Desember 1995. Menurut dia, ia mendapat kontrak setahun dari Star Media Nusantara (SMN). Kontrak itu berdasarkan minat dan bakal finalis.

"Saya berminat pada iklan, nyanyi atau bermusik," ujarnya. Selama belum ada kegiatan di kontrak, Nene menyatakan akan tetap kuliah di Malang. Saat Meet and Greet, Nene berterima kasih pada mereka yang sudah memberikan dukungan. Baik like di instagram atau repost.

Ia baru mengetahui banyak dukungan setelah membuka ponselnya. "HP saya sempat hang karena banyak notifikasi," ceritanya ketika di panggung. Selama di karantina dua pekan di Jakarta, finalis memang dijauhkan dari gadget. Sehingga ia tidak tahu informasi. Untuk update berita, ia membaca surat kabar.

Gadis yang masuk 10 besar Raka Raki Jawa Timur 2015 menyatakan mengikuti audisi Miss Indonesia di Surabaya. "Motivasi saya ingin ikut Miss Indonesia  untuk membuat prestasi nasional," kata dia. Akhirnya ia terpilih mewakili Jawa Timur.

Ia merasa senang karena mewakili daerah tempat ia lahir, bertempat tinggal dan menyelesaikan kuliahnya.
Selama di karantina, ia mendapat banyak pengalaman. Seperti belajar public speaking, cat walk, koregrafi dan melakukan kunjungan-kunjungan,

"Lelah. Tidur malam. Namun suasana kekeluargaan banget. Saya merasa dapat keluarga baru," ujarnya.
Dari teman-temannya, ia jadi belajar banyak. "Ada beberapa teman yang sudah pernah ikut miss-miss. Saya jadi banyak belajar. Kalau malam, saya minta ajari berjalan di cat walk," cerita Nene.

Ditambahkan dia, meski selama karantina no gadget, tapi masih ada reward. Yaitu boleh telepon mama, papa dan pacar. Ketika ia menyebut pacar, dua MC pemandu acara jadi kepo menanyakan pacar dia. Namun Nene memilih tidak mengumbarnya. Ia hanya tertawa. Sylvianita widyawati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini