Mengunjungi Candi Losari di Magelang

Saat saya dan keluarga ke Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, tak sengaja melintasi Candi Losari. Lokasinya di pinggir jalan desa. Usai berkunjung ke rumah saudara suami saya, kami kemudian mampir ke candi itu. Lokasi tepatnya di Dusun Losari, Desa/Kecamatan Salam.

Kunjungan itu sudah agak lama sih. Pertengahan 2015. Tapi saya masih terkesan. Lokasi candinya di antara tanaman salak pondoh. Saya sempat bertanya kepada adik ipar mengenai candi itu. Karena beberapa kali ke Salam, mengapa saya tidak tahu.

Di kawasan Candi Losari
Kata dia, karena tidak melewati jalan itu. Namun candinya sudah lama ada. "Oh..begitu," jawab saya. Kami kemudian menyeberang jalan menuju candi itu.

Saat itu, candi tidak banyak pengunjung. Kami disambut petugas jaga. Kami kemudian menyatakan ingin melihat candi itu karena kebetulan melintasi.

"Oh..ya. Silahkan melihat," jelas petugas itu. Sebelumnya kami mengisi nama dan alamat di buku tamu. dari pos jaga ke candi tidak jauh.kira-kira 50 meter.

Jalannya sudah diberi paving stone. Kanan kiri jalan itu adalah tanaman salak pondok yang saat itu sedang berbuah lebat. Hmm.. asyik bukan? Saya jadi tertarik mengambilnya. 

Tapi sementara keinginann itu saya abaikan. Candinya tidak seperti kebanyakan. Karena bangunannya sebagian terendam air. Untuk melindungi candi itu, di atasnya diberi atap. Sehingga bangunan bersejarah itu terlindungi.

Karena penasaran, saya sempat membuka pintu pagar untuk melihat masuk. Saya lihat di bawah sepertinya sumber air. Karena itu, sebagaian badan candi akan selalu tergenang air.

Namun itu menjadi pesona tersendiri karena berbeda dengan yang  lain. Informasi yang saya dapatkan, awalnya areal tersebut merupakan lahan tanaman salak pondoh. Saat pemiliknya hendak membuat aliran air, ternyata menemukan candi itu.

Sehingga kemudian menjadi  lokasi bersejarah. Dinamakan Candi Losari karena lokasinya berada di Dusun Losari. Kemungkinan itu candi Hindu. Setelah puas melihat candi itu, kami memutuskan pulang. Oh ya, petugas candi mempersilahkan kami mengambil salak itu untuk dimakan. Jadi kami memetik sendiri seperlunya dan makan di lokasi. (sylvianita widyawati)




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini