Berkebun Cukup Memakai Aeroponic

Saat itu, di gedung Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (UB) Malang sedang ada kegiatan rangkaian Dies Natalis ke 53. Ada beragam acara. Namun saya tertarik dengan sebuah pameran di lantai bawah. Konsep bertanamnya bisa dicontoh masyarakat perkotaan.

Miftahul Iksan, mahasiswa Teknik Lingkungan membuat alternatif berkebun buat masyarakat perkotaan. Namanya Aeroponic. Ia menyelesaikan prototipe berkebun dengan media air. "Tanpa media tanah, masyarakat masih bisa berkebun buat yang hobi menanam," kata mahasiswa angkatan 2012 ini kepadaSURYAMALANG.COM saat pameran di Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) pada 12 Februri 2016 lalu.
Miftahul dengan prototipe Aeroponic-nya

Di prototipe itu, Ikhsan membuat aquarium kaca berukuran sekitar 120 cm dengan tinggi 60 cm. Di atasnya diberi foam yang dilubangi dan net pot (pot plastik) kecil untuk bertanam. Akar-akar sayur menjulur ke dalam aquarium.

Pada akarnya diberi rockwool, sejenis busa untuk menyimpan nutrisi. Dalam aquarium diisi air tak terlalu banyak. Di dalamnya terlihat jaringan pipa yang berfungsi sebagai irigasi springkle yang menyemprotkan air ke akar-akar tanaman.

Sedang sumber airnya didapat dari tandon yang kemudian dipompa dan masuk ke pipa dalam aquarium itu. Dari kotak kaca itu, air mengalir lagi ke tandon. "Sampai masa panen, cukup pakai air tandon itu," kata dia.

Aeroponic bisa untuk menanam sayur mayur seperti sawi, selada, wortel. Awalnya dilakukan pembenihan dulu selama 10 hari. Saat tumbuh dua atau tiga helai daun, baru dipindah ke net pot.Masa panen sayuran antara 20-25 hari. Menurut Ikhsan, awal pembuatan prototipe ini untuk kegiatan akreditasi intenasional, AUN QA 2015. Kemudian dibuatkan aquaponic untuk Lab Teknik Sumberdaya Lingkungan.

Menurut dia, jika kotak kaca terlalu mahal, bisa diganti plastik. "Ini buat solusi pertanian di perkotaan. Misalkan buat skala rumah tangga," katanya.Namun jika memiliki lahan, model tanam konvensional masih lebih baik. "Apalagi jika sudah memperhitungkan biaya pembuatannya," jelasnya.  Sylvianita widyawati





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini