Buruh Anak Diajari Wirausaha


Anak yang terpaksa bekerja untuk membantu orangtuanya diberi bantuan dari APBN lewat program bantuan bentuk pekerjaan penghapusan buruk anak. Pada tahun ini, ada sebanyak 20 anak yang mendapat bantuan yang berasal dari enam kecamatan di Kabupaten Malang seperti dari Kecamatan Dampit, Pakisaji dan Kepanjen. “Mereka diberi peralatan bekerja sebagai mereka bisa belajar wirausaha dan tidak menjadi buruh anak,” ungkap Djaka Ritamtama, Kadisnakertrans Kabupaten Malang, Rabu (28/12).
Para buruh anak itu terpaksa bekerja karena kondisi orangtua dan rata-rata memang sudah drop out dari sekolah mereka.
Dengan diberi bantuan itu, mereka diharapkan bisa berusaha sendiri dan tidak menjadi buruh lagi. Di samping itu, mungkin mereka bisa bersekolah lagi jika kondisinya memungkinkan. Nilai bantuan yang dirupakan bantuan peralatan kerja itu telah diberikan baru-baru ini senilai Rp 1,5 juta yang diwujudkan dalam bentuk rombong mie, servis bengkel dll. Bantuan peralatan itu juga bisa dioperasikan orangtuanya dan si anak bisa membantunya. Para buruh anak itu berusia dibawah 18 tahun. Untuk pemberian bantuan itu, pihaknya bekerja sama dengan LSM yang juga memberikan data-datta soal buruh anak.
”Harapannya, tiap tahun selalu ada buruh anak yang diangkat keluar sebagai buruh,” papar Djaka. Dari data yang diperoleh LSM itu, lanjutnya, ada sebanyak 132 buruh anak yang terpaksa bekerja. Namun kemungkinan datanya juga bisa lebih dari itu meski pihaknya tidak memiliki data pastinya. Para buruh anak itu, rata-rata bekerja di sektor informal karena lebih memudahkan mereka mendapatkan pekerjaan karena faktor usia dan pendidikannya. vie

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini