Ingin Tuntaskan 26 Dusun Tak Berlistrik
Pemkab Malang ingin menuntaskan 26 dusun di sejumlah kecamatan yang belum dialiri listrik. Namun karena keterbatasan anggaran, maka ’pembebasan’ itu perlu dilakukan secara bertahap. ”Mungkin perlu anggaran Rp 26 miliar. Anggaran cukup besar itu. Kalau langsung dilakukan juga sangat berat,” ujar Rendra Kresna, Bupati Malang, Selasa (24/1). Ada tiga sumber yang bisa dijadikan energi listrik yaitu menggunakan solar cell, pembangkit listrik mikro hidro atau diesel. Namun solar cell, dijelaskannya perawatannya juga tidak mudah karena harus memperhatikan akinya.
Paling memungkinkan dengan menggandeng PLN namun pemkab akan menyiapkan instalasinya. Selanjutnya, peralatan itu dihibahkan ke PLN agar bisa dialiri listriknya. Hal itu pernah dilakukan Pemkab Malang ketika menerangkan dusun yang berada di Desa Dawuhan, Kecamatan Poncokusumo sekitar dua tahun lalu. Katanya, meski PLN menyediakan listrik, namun untuk pemasangan juga masih dilihat potensinya. Hal itu juga dimaklumi oleh pemkab karena PLN merupakan PT sehingga sudah berorientasi pada profit.
Menurut bupati, ia sebenarnya juga malu karena masih ada dusun belum dialiri listrik di usia kemerdekaan Indonesia yang mencapai 67 tahun pada tahun ini. Tapi problem ini tidak hanya dialami oleh Kabupaten Malang, namun juga di dusun-dusun lain di Pulau Jawa. Suroto, Camat Karangploso menyatakan di wilayahnya ada tiga kampung di tiga dusun yang belum teraliri listrik karena lokasinya memang jauh. Bahkan ada yang di lereng Gunung Arjuno. Menurut Suroto, di kampung Sumberwangi, Dusun Mboro Gragal, Desa Donowarih sebanyak satu RT belum dialiri listrik. Jumlah KK-nya mencapai 40 KK.
Sementara di Dusun Tumpangrejo, Desa Ngenep, sebanyak satu RT dengan 31 KK juga belum dialiri listrik. Sedang di kampung Sumbersari, Dusun Mboro Gondang, Desa Tawangargo, sebanyak satu RT dengan 31 KK juga belum dialiri listrik. ”Tapi pada 2011 lalu, kami sudah mengajukan ke Dinas ESDM agar kampung-kampung itu dialiri listrik. Menurut ESDM katanya akan diupayakan dialiri pada tahun 2012,” jelas Suroto, mantan Kabag Humas Pemkab Malang ini. Katanya, kampung Sumbersari beberapa waktu lalu pernah mendapat 10 unit solar cell dari ESDM namun sekarang rusak.
”Seperti kampung Sumbersari yang jauh dari jangkauan listrik begini ya tetap perlu solar cell. Namun yang masih bisa dijangkau jaringan PLN, lebih baik memang pakai PLN saja,” ujarnya. Meski belum ada aliran listrik, menurutnya, warga biasanya mengolor kabel listrik dari kampung lainnya agar kebutuhan penerangan di rumah mereka bisa terpenuhi. Achmad Andi, Wakil Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Malang mengharapkan Dinas ESDM bisa menuntaskan dusun tak berlistrik ini mulai tahun ini secara bertahap. vie
Komentar
Posting Komentar