Konflik Stikes, Bupati Beri Waktu Seminggu
Bupati Malang, Rendra Kresna memanggil para petinggi Stikes, perwakilan mahasiswa, Kadinkes Kabupaten Malang di Pringgitan, Jumat (6/1) pasca demo mahasiswa di DPRD Kabupaten Malang beberapa waktu lalu. Pertemuan yang berlangsung lebih dari dua jam itu juga dihadiri oleh Plt Inspektur Kabupaten Malang, para asisten di Setda Kabupaten Malang, Kabag Hukum dan staf ahli bupati, Edy Suhartono. ”Saya beri waktu seminggu ke Ketua Stikes, Abdurrachman untuk melakukan koordinasi di internal agar bisa menyelesaikan masalah-masalah yang ada di sana,” jelas Rendra Kresna usai pertemuan.
Masalah yang dimaksud, termasuk menampung aspirasi atau masukan dari mahasiswa. Di satu sisi, ia juga berpesan agar para pembantu ketua (puket) juga saling menjaga kekompakan demi kebaikan perguruan tinggi itu. Sebab Pemkab Malang sebagai pemilik Stikes ingin sekolah itu menjadi baik dan tidak mengorbankan para mahasiswa yang ingin menyelesaikan pendidikan di sana. Keluhan mahasiswa yang perlu diperbaiki adalah soal pembelajaran, keluhan soal ruang belajar yang kurang. Untuk itu, lanjutnya, jika ada ruangan yang kurang, pada tahun ini harus direncanakan untuk penambahannya.
Sementara soal keluhan mahasiswa tentang Abdurrahman yang kurang konsentrasi ke Stikes karena jabatan rangkapnya sebagai Sekretaris Dinkes Kabupaten Malang dan di organisasi lainnya, katanya, sebenarnya tidak ada masalah. ”Saya sudah tanya ke Bu Mursyidah (Kadinkes Kabupaten Malang), bahwa Pak Abdurrachman selalu izin ke Stikes sekitar pukul 13.00 WIB. Selain itu, kantor Dinkes dan Stikes juga dekat,” ujarnya. Sehingga rangkap jabatan itu tidak menimbulkan masalah namun juga harus selalu mengordinasikan dengan para pembantu ketuanya agar pekerjaan di Stikes juga tetap bisa dilaksanakan.
”Selain itu, juga tidak ada kok peraturan yang melarang untuk rangkap jabatan,” kata bupati. Dari pernyataannya, bupati nampaknya masih akan mempertahankan mantan kepala puskesmas itu sebagai Ketua Stikes namun harus melakukan perbaikan-perbaikan.
Sementara soal keluhan akreditasi, akan dilakukan oleh Stikes pada tahun ini selain menugaskan staf ahli bupati, Edy Suhartono sebagai ketua yayasan yang menaungi menaungi Stikes. Menurut Rendra, sebagai lembaga pendidikan milik Pemkab Malang, pihaknya tetap akan menempatkan PNS di tempat itu baik dari Dinkes maupun dari RSUD Kanjuruhan.
Tujuannya untuk kesinambungan pembelajaran di Stikes. Mursyidah, Kadinkes Kabupaten Malang yang SKPD-nya membawahi Stikes menolak berkomentar usai pertemuan. Abdurrahman, Ketua Stikes Kepanjen berjanji akan menyelesaikan masalah yang ada. ”Ya, Insyaallah akan saya laksanakan apa yang diingikan bupati. Pertama, terutama koordinasi di internal dulu agar semua kompak dan sama-sama bertujuan mengembangkan Stikes. Baru setelah itu melaksanakan masukan-masukan dari para mahasiswa,” ujar Abdurrahman. Soal Stikes baru bisa diakreditasi pada tahun ini karena salah satu persyaratannya adalah sudah meluluskan tiga angkatan. vie
Komentar
Posting Komentar