Harga Raskin Menjadi Rp 2.500/Kg
MALANG | SURYA Online - Harga beras untuk rakyat miskin (raskin) direncanakan dinaikkan menjadi Rp 2.500/kg dari semula Rp 1.600/kg. Hal itu diungkapkan oleh Deputi Menko Kesra, Adang Setiawan di Jakarta, Rabu (21/12/2011) yang rencananya akan diberlakukan pada tahun depan.
Sebagai kompensasi, maka jika biasanya jatah raskin diberikan sebanyak 15 kg, maka per rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTS PM) akan mendapat 20 kg. Sedang pemerintah mengalokasi anggaran subsidi raskin sebanyak Rp 15,3 triliun.
Penerima raskin menyatakan berat kenaikkan itu jika tidak disertai peningkatan kualitas. ”Biasanya, saya hanya memakai komposisi ¼ kg raskin dan dicampur dengan beras kualitas bagus ¾ kg. Jika sudah dicampur, baru mendapatkan hasil nasi yang layak,” kata Slamet Adiwiyono, loper susu yang menjadi penerima raskin.
Warga RT 29/RW 07 Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang ini mengaku, kalau sudah diberi beras campuran, anaknya baru mau makan. Disamping itu jika tidak dicampur, raskin itu rasanya hambar. Kata Slamet, ia juga tidak mempermasalahkan jika harga raskin akan naik asal kualitasnya lebih baik. ”Kalau tetap seperti ini ya sebaiknya harganya tetap,” ujar Slamet.
Sebab setiap bulannya ia masih mengeluarkan uang lagi untuk membeli beras kualitas agak bagus sebagai campuran sebanyak 15 kg/bulan. Harga beras yang dibelinya rata-rata di atas Rp 7.000 per kg. Tentang rencana kenaikkan harga raskin itu, Iqbal Awaludin, Kepala Bulog Sub Divre Malang memilih menyatakan menunggu saja rencana 2012.
”Yang 2012 ditunggu saja. Sekarang ini kita konsentrasi untuk mendistribusikan raskin hingga alokasi ke 13 yang harus dituntaskan hingga akhir tahun ini,” tandas Iqbal dikonfirmasi terpisah.
Sri Puji Wahyuni, Kabag Perekonomian Pemkab Malang menyatakan pada Rabu lalu pihaknya menerima surat dari Gubernur Jawa Timur yang meminta agar distribusi raskin hingga alokasi ke 13 bisa dituntaskan hingga akhir Desember ini.
”Risikonya yaitu semua harus stand by di tempat karena pendistribusian tidak hanya saat hari kerja, tapi juga dilakukan pada Sabtu dan Minggu karena mengejar waktu,” ujar Bu Yayuk, panggilan akrabnya.
Ketersediaan berasnya juga sudah ada dan menjadi tanggung jawab Bulog Divre Jawa Timur dengan menggunakan beras dalam negeri. Untuk alokasi November, raskin tinggal didistribusikan ke 363 desa di 31 kecamatan sebanyak 144.272 RTS PM sejumlah 2.164.080 kg hingga 23 Desember 2011. Sedang alokasi raskin ke 13 didistribusikan ke 33 kecamatan mulai 27-30 Desember 2011 ke 155.746 RTS sejumlah 2.336.176 kg.
Sebagai kompensasi, maka jika biasanya jatah raskin diberikan sebanyak 15 kg, maka per rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTS PM) akan mendapat 20 kg. Sedang pemerintah mengalokasi anggaran subsidi raskin sebanyak Rp 15,3 triliun.
Penerima raskin menyatakan berat kenaikkan itu jika tidak disertai peningkatan kualitas. ”Biasanya, saya hanya memakai komposisi ¼ kg raskin dan dicampur dengan beras kualitas bagus ¾ kg. Jika sudah dicampur, baru mendapatkan hasil nasi yang layak,” kata Slamet Adiwiyono, loper susu yang menjadi penerima raskin.
Warga RT 29/RW 07 Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang ini mengaku, kalau sudah diberi beras campuran, anaknya baru mau makan. Disamping itu jika tidak dicampur, raskin itu rasanya hambar. Kata Slamet, ia juga tidak mempermasalahkan jika harga raskin akan naik asal kualitasnya lebih baik. ”Kalau tetap seperti ini ya sebaiknya harganya tetap,” ujar Slamet.
Sebab setiap bulannya ia masih mengeluarkan uang lagi untuk membeli beras kualitas agak bagus sebagai campuran sebanyak 15 kg/bulan. Harga beras yang dibelinya rata-rata di atas Rp 7.000 per kg. Tentang rencana kenaikkan harga raskin itu, Iqbal Awaludin, Kepala Bulog Sub Divre Malang memilih menyatakan menunggu saja rencana 2012.
”Yang 2012 ditunggu saja. Sekarang ini kita konsentrasi untuk mendistribusikan raskin hingga alokasi ke 13 yang harus dituntaskan hingga akhir tahun ini,” tandas Iqbal dikonfirmasi terpisah.
Sri Puji Wahyuni, Kabag Perekonomian Pemkab Malang menyatakan pada Rabu lalu pihaknya menerima surat dari Gubernur Jawa Timur yang meminta agar distribusi raskin hingga alokasi ke 13 bisa dituntaskan hingga akhir Desember ini.
”Risikonya yaitu semua harus stand by di tempat karena pendistribusian tidak hanya saat hari kerja, tapi juga dilakukan pada Sabtu dan Minggu karena mengejar waktu,” ujar Bu Yayuk, panggilan akrabnya.
Ketersediaan berasnya juga sudah ada dan menjadi tanggung jawab Bulog Divre Jawa Timur dengan menggunakan beras dalam negeri. Untuk alokasi November, raskin tinggal didistribusikan ke 363 desa di 31 kecamatan sebanyak 144.272 RTS PM sejumlah 2.164.080 kg hingga 23 Desember 2011. Sedang alokasi raskin ke 13 didistribusikan ke 33 kecamatan mulai 27-30 Desember 2011 ke 155.746 RTS sejumlah 2.336.176 kg.
Penulis : sylvianita widyawati
Editor : Adi Agus Santoso
Editor : Adi Agus Santoso
- 1 7
Komentar
Posting Komentar