Enam Kecamatan Dapat Drop Alat E KTP Tanpa Server
MALANG-Ternyata kedatangan peralatan untuk memproses E-KTP yang didrop ke enam kecamatan yaitu Lawang, Pakis, Jabung, Tumpang, Poncokusumo dan Wajak pada pekan lalu tidak disertai dengan server. Karena alatnya tidak lengkap saat diterima, maka pihak kecamatan tidak bisa mengoperasikannya. “Saya juga tidak tahu kapan servernya datang,” ujar Purnadi, Kadispenduk dan Catatan Sipil Kabupaten Malang, Kamis (17/5). Padahal kedatangan peralatan itu diharapkan bisa mempercepat pelaksanaan E KTP di Kabupaten Malang.
Sebab saat ini, baru dua kecamatan yang melakukan
pengoperasian E KTP yaitu Kecamatan Karangploso dan Kecamatan Singosari.
Kecamatan Karangploso memulai langkah awal pelaksaaan E KTP pada 9 Mei lalu.
Sedang Kecamatan Singosari dimulai sejak Senin (14/5). Karena itu Purnadi menjadi
agak pesimistis bisa memenuhi target pelaksanaan E KTP hingga akhir tahun ini
jika tidak didukung oleh kecepatan kedatangan peralatannya. Sementara itu,
rencana kedatangan peralatan memproses E
KTP untuk 13 kecamatan lainnya yang
diharapkan segera datang, ternyata juga masih belum ada kabarnya lagi.
“Makanya pada April lalu kita mengirim surat permintaan
meminjam 71 set alat proses E KTP itu tujuannya agar bisa mempercepat
prosesnya. Tapi permintaan itu masih belum ada jawabannya,” katanya. Surat permintaan itu ditujukan
kepada Kementrian Dalam Negeri dan Gubernur Jawa Timur. Dengan jumlah waiib E KTP mencapai 2,2 juta
orang, menjadi tantangan sendiri bagi Kabupaten Malang. Apalagi mengingat
luasnya wilayah Kabupaten Malang yang memiliki 33 kecamatan dengan 378 desa dan
12 kelurahan. Menurut Purnadi, jika
sampai akhir Mei ini tidak ada kejelasan soal drop peralatan E KTP, maka skedul yang sudah ia buat bisa menjadi berantakan.
“Saya khawatir nanti drop alat-alatnya terlalu mepet,
misalkan datang Juli atau Agustus. Itu nanti akan mepet dengan berakhirnya
pelaksanaan E KTP,” ujarnya. Sehingga
dipastikan akan menambah jumlah operator agar bisa memenuhi target. “Untuk
menambah operator berarti kan harus ada bimbingan teknik (bimtek) lagi,”
jelasnya. Itu berarti menambah anggaran juga. Saat ini, dengan satu set alat
pengoperasian E KTP, dioperatori oleh dua orang. Sehingga ketika tiap kecamatan
didrop dua set alat, maka ada empat operator.
Seluruh operator E KTP saat ini sudah melaksanakan bimtek namun masih
belum diimbangi dengan kecepatan drop alat ke Kabupaten Malang. vie
Owalah, Kabupaten Malang ku yang malang juga nasibnya, tertinggal jauh ama kota dan kabupaten lain yang ada disekitarnya yang sudah dari bulan kemarin sudah bisa melaksanakan perekaman E-KTP.
BalasHapussemua tergantung pada kesiapan alatnya, mas. dari daerah kan sudah siap melaksanakan...
BalasHapus