Musim Giling, Waspadai Antrean Truk Tebu
MALANG-PG Krebet Baru yang berada di Kecamatan Bululawang,
Kabupaten Malang akan memulai musim giling tebu pada tahun ini pada 17 Mei mendatang. Dalam selamatan menjelang musim
giling, Bupati Malang, Rendra Kresna mengingatkan kepada pabrik gula milik grup
Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) itu untuk mengatur surat perintah (SP) giling secara tepat. Tujuannya agar tidak
terjadi antrean di sepanjang jalan dekat pabrik gula itu. Bahkan tempat
penampungan truk kadang juga sampai tidak bisa menyerap truk-truk yang ada.
“Sebab jika SP-nya tidak diatur, maka terjadi kemacetan
truk-truk tebu yang antre hingga mencapai Kecamatan Gondanglegi,” kata Rendra
Kresna. Karena antrean di bahu jalan, maka tak jarang memicu kemacetan selama
musim giling itu. Kemacetan itu rutin terjadi
saat musim giling tebu. Di satu sisi, kelas jalan di Kabupaten Malang hanya
untuk kendaraan tonase 3,5 ton. Tapi truk-truk tebu itu kadang bisa memuat daya
hingga 9,5 ton. Karena itu kerusakan
jalan di Kabupaten Malang antara lain disumbang oleh truk-truk tebu kelebihan
muatan.
Apalagi lahan-lahan tebu di Kabupaten Malang berserak di
sejumlah tempat. Untuk itu meminta kepada PG untuk memberikan kontribusi
perbaikan jalan lewat CSR-nya. Panjang
jalan di Kabupaten Malang mencapai 9000 Km sehingga sangat menyulitkan anggaran
pemerintah daerah jika ditanggulangi sendiri. Kegiatan giling tebu direncanakan
mencapai 2,2 juta ton di PG Krebet Baru yang memiliki kapasitas produksi
mencapai 12.000 TCD.
Di Kabupaten Malang, ada dua PG besar yang beroperasi untuk
menyerap produksi tanaman tebu yaitu PG Krebet Baru dan PG Kebon Agung. Namun
kapasitas PG Kebon Agung masih dibawah PG Krebet Baru yaitu mencapai sekitar
10.000 TCD. Jika mulai kegiatan giling tebu di PG Kebon Agung terkadang juga
menimbulkan kemacetan meski tempat parkir truk tebu juga makin diluaskan. vie
Komentar
Posting Komentar