Tertekan Utang Rp 17,5 Juta, Kiruman Bunuh Diri
MALANG-Kiruman (87) ditemukan sudah tidak bernyawa oleh anaknya,
Rokim (35) tergantung di pohon cengkeh yang tumbang di belakang rumahnya di
Dusun Gendogo RT 01/RW 10, Desa Balesari, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, Kamis
pukul 17.00 WIB. Untuk meregangkan
nyawanya, bapak empat anak itu menggunakan tali. Ketika ditemukan, badannya
masih hangat. “Kemungkinan pak Kiruman baru saja bunuh diri. Ketika ditemukan
Rokim, anaknya, badannya masih hangat,” tutur Purnomo, Kades Balesari, Kamis
malam (3/5). Ia bunuh diri di pohon cengkeh yang tumbang.
Tapi ketinggian pohonnya masih sekitar 1,5 meter di atas
tanah. Menurut kades, pemicu bunuh diri
itu karena Kiruman memiliki hutang sebanyak Rp 17,5 juta ke Darman, warga Dusun
Kemuning, Desa Kranggan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang. Hutang itu untuk
menyewa lahan milik Darman yang kemudian ditanami tebu. Tapi ternyata hingga
perjanjian untuk membayar hutang itu pada Jumat pekan lalu dan disaksikan
dirinya, namun tidak disikapi dengan kesiapan membayar. Artinya, uang yang
dijanjikan dibayar, sebenarnya tidak dimiliki Kiruman.
Diduga karena
tertekan dengan hutang itu dan ada tekanan-tekanan dari pihak yang menghutangi,
Kiruman tidak tahan. Sehingga memilih mengakhiri hidupnya dibawah pohon
cengkeh. Lebih membuat Kiruman panik karena Darman juga melaporkan masalah
hutang itu ke Polsek Ngajum sekitar sebulan yang lalu. Saat berita ini
diturunkan, mayat Kiruman yang belum dikebumikan. Polsek Ngajum masih mengusut
kasus ini . Anak dan menantu Kiruman juga masih berada di Polsek Ngajum. Keluarga almarhum Kiruman sudah mengiklaskan
dan tak mau melakukan visum ke RSUD Kanjuruhan Kepanjen. “Darman sudah
diberitahu anak almarhum Kiruman terkait kejadian ini,” tutur kades.Namun
sejauh ini, Darman belum muncul. Menurut
Purnomo, pekerjaan almarhum selama ini memang menyewa lahan-lahan untuk
ditanami tebu. Sylvianita widyawati
Komentar
Posting Komentar