Tes Drive Komuter Lawang-Kepanjen Pada 6 Juni.
MALANG-Pengoperasian komuter rute Lawang-Kepanjen nampaknya makin mendekati
realisasi. Dari hasil rapat dengan Dirjen Perkeretaapian di Jakarta,
Rabu lalu, rute ini hanya akan mendapat satu unit komuter saja. "Sebab
satu unit komuter lainnya dipinjamkan ke Medan. Jadi untuk Malang hanya
dapat satu komuter," jelas Nazar T Selian, Kadishubkominfo Kabupaten
Malang, Kamis. Dengan satu unit itu, maka nampaknya komuter begitu jalan
dari Lawang-Kepanjen, langsung balik lagi ke Lawang tanpa ada
pergantian dengan unit komuter lainnya. Selain itu, dari hasil rapat itu
juga dipastikan, komuter akan beroperasi pada akhir Juni mendatang.
Namun sebelum beroperasi, tambah Nazar, akan ada semacam test drive
untuk komuter itu untuk menjajal rel kereta api rute Lawang-Kepanjen.
Test drive komuter akan dilaksanakan pada 6 Juni nanti. Tujuan adanya
trial itu untuk mengetahui kekurangan-kekurangan pada rute itu juga dari
relnya. Sekaligus juga bisa mengetahui kemampuan mesin dieselnya. Ia
mencontohkan misalkan jika komuter itu diberi beban penumpang bagaimana.
Apalagi pada rute Lawang-Kepanjen, rutenya juga tidak selalu datar. Ada
tanjakan pada rute Lawang-Singosari. Pada kereta api reguler sejauh ini
memang tidak ada masalah, namun perlu diujicoba juga untuk komuter baru
ini.
Dijelaskan Nazar, PT KAI sudah tidak ada masalah mengenai SDM yang akan mengoperasikan jalur ini. Terkait tarif komuter, tambah Nazar, masih belum dibahas spesifik. "Belum dibahas. Mungkin juga masih memikirkan soal tambahan biaya operasional komuter ini," tutur Nazar. Hal ini karena sudah tidak adanya kolong sepur untuk parkir komuter di Malang. Sehingga nantinya, ketika komuter resmi dioperasionalkan, maka komuter akan parkir di Surabaya. Dengan begitu, komuter ini sudah memerlukan biaya operasional ketika berangkat ke Malang dari Surabaya. Padahal ketika berangkat, komuter yang dilengkapi AC ini tidak membawa penumpang. "Mungkin karena itu, masalah tarif masih perlu dibahas khusus lagi," tutur pria asal Aceh ini.
Untuk pengoperasian komuter ini nanti masih akan memanfaatkan stasiun kereta api yang sudah ada. Dengan akan beroperasinya komuter ini diharapkan bisa menjadi pengurang kemacetan di jalan arteri Lawang-Kepanjen. Hal ini karena jumlah pengguna kendaraan pribadi cukup besar. Sementara mengenai jam operasional komuter diperkirakan mulai pukul 06.00 WIB sampai sore hari. Sementara stasiun kereta api yang akan dilewati komuter ini yaitu Lawang, Singosari (Kabupaten Malang), Blimbing, Kotabaru, Kotalama (Kota Malang), Pakisaji dan Kepanjen (Kabupaten Malang). Komuternya akan membawa lima gerbong dan dilengkapi juga dengan toilet, AC dan tempat duduk laiknya kereta api biasa dan tidak berhadap-hadapan seperti komuter rute Surabaya-Sidoarjo. Vie
Dijelaskan Nazar, PT KAI sudah tidak ada masalah mengenai SDM yang akan mengoperasikan jalur ini. Terkait tarif komuter, tambah Nazar, masih belum dibahas spesifik. "Belum dibahas. Mungkin juga masih memikirkan soal tambahan biaya operasional komuter ini," tutur Nazar. Hal ini karena sudah tidak adanya kolong sepur untuk parkir komuter di Malang. Sehingga nantinya, ketika komuter resmi dioperasionalkan, maka komuter akan parkir di Surabaya. Dengan begitu, komuter ini sudah memerlukan biaya operasional ketika berangkat ke Malang dari Surabaya. Padahal ketika berangkat, komuter yang dilengkapi AC ini tidak membawa penumpang. "Mungkin karena itu, masalah tarif masih perlu dibahas khusus lagi," tutur pria asal Aceh ini.
Untuk pengoperasian komuter ini nanti masih akan memanfaatkan stasiun kereta api yang sudah ada. Dengan akan beroperasinya komuter ini diharapkan bisa menjadi pengurang kemacetan di jalan arteri Lawang-Kepanjen. Hal ini karena jumlah pengguna kendaraan pribadi cukup besar. Sementara mengenai jam operasional komuter diperkirakan mulai pukul 06.00 WIB sampai sore hari. Sementara stasiun kereta api yang akan dilewati komuter ini yaitu Lawang, Singosari (Kabupaten Malang), Blimbing, Kotabaru, Kotalama (Kota Malang), Pakisaji dan Kepanjen (Kabupaten Malang). Komuternya akan membawa lima gerbong dan dilengkapi juga dengan toilet, AC dan tempat duduk laiknya kereta api biasa dan tidak berhadap-hadapan seperti komuter rute Surabaya-Sidoarjo. Vie
Komentar
Posting Komentar