Kartu Tanda Keluar Negeri Cukup ke Disnakertrans
MALANG-Kepengurusan Kartu
Tanda ke Luar Negeri (KTKLN) yang sebelumnya harus dilakukan oleh calon
TKI sekarang cukup di kantor Disnakertrans Kabupaten Malang yang berada di
Kepanjen. Sebelumnya, calon TKI yang akan keluar negeri harus mengurus ke
Disnaker Provinsi Jawa Timur. “Pelayanan KTKLN secara online ini mulai kita
berlakukan hari ini,” jelas Djaka Ritamtama, Kadisnakertrans Kabupaten Malang,
Selasa (1/5). Dengan proses cukup di
daerah, maka ini menguntungkan bagi para calon TKI karena tak harus ke Surabaya.
“Selain itu, kita juga bisa memantau benar-benar. Untuk
mengurus ini, harus dilakukan sendiri oleh calon TKI. Kalau sebelumnya kan bisa
dilakukan oleh PPTKIS-nya atau PL (petugas lapangan) dengan hanya membawa data
fotokopian. Sehingga kita tidak tahu apakah itu asli atau bukan. Sekarang tidak
bisa,” ujar Djaka. Pihaknya juga akan melakukan wawancara dengan calon
TKI. Sehingga pihaknya juga tahu nama
PPTKIS (Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja Indonesia Swasta) yang
memberangkatnya. Nama-nama PPTKIS-nya sudah terdaftar dalam kepengurusan KTKLN
itu.
Kalau tidak ada dalam daftar itu, maka akan dituliskan
PPTKIS-nya sehingga dinas juga bisa memantau siapa yang memberangkatan calon
TKI itu. Setelah terdaftar, para calon
TKI itu akan mendapat ID yang bisa digunakan untuk kegiatan medical checkup
dll. Bentuk KTKLN katanya masih seperti kartu kertas biasa. Menurut Djaka, data di pihaknya bisa
online/terkoneksi ke Disnaker Provinsi Jawa Timur dan BNPTKI (Badan Penempatan
dan Perlindungan TKI). Menurut Djaka, peralatan dua komputer yang dipakai
merupakan bantuan dari Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Tapi pihaknya menggunakan dua komputer lainnya jug sehingga
ada empat komputer yang bisa online. “Sistem ini akan efektif lagi ketika E KTP
efektif sudah berjalan semua. Dengan
sistem ini, juga tak bisa mendaftar ke tempat lain karena sudah terdata,”
ujarnya. Potensi warga Kabupaten Malang ke luar negeri cukup besar yaitu
mencapai 5000 orang per tahun. Namun yang kembali ke Kabupaten Malang
pertahunnya tidak sampai pada angka itu. Sehingga ditengarai masih ada yang
bertahan bekerja keluar negeri. Menurut Djaka, seluruh daerah di Indonesia
sebenarnya diharapkan sudah online mulai 1 Mei, tapi semua kembali pada
kesiapan daerahnya masing-masing. vie
Komentar
Posting Komentar