DAK Pendidikan Rp 121 Miliar Harus Punya Skala Prioritas

SDN Kalisongo 3 yang masih beratap asbes

Tahun ini anggaran DAK pendidikan di Kabupaten Malang cukup besar. Sebab untuk DAK 2010 lalu sebanyak Rp 50 miliar juga baru dilaksanakan pada tahun ini ditambah DAK 2011 sebanyak Rp 71 miliar. Total Rp 121 miliar. Belum lagu tambahan dana pendampingan dari ABPD yang besarannya 10 persen dari nilai DAK tersebut  ”Anggaran DAK yang dilaksanakan tahun ini cukup besar. Saya berharap pelaksanaannya maksimal,” komentar Ali Hartono, anggota Komisi D DPRD Kabupaten Malang, Rabu (12/10). Pelaksanaan maksimal yaitu penggarapannya benar dan berkualitas sehingga untuk pembangunan yang bersifat fisik tidak akan mengalami kerusakan antara 2-3 tahun berikutnya.
Selain itu, Dinas Pendidikan Kabupaten Malang juga diinginkan memiliki skala prioritas untuk sekolah yang mendapat DAK. Skala prioritas itu harus memiliki tolak ukur yang jelas sehingga antar sekolah juga timbul kesenjangan. Untuk itu, Dindik harus memiliki data base yang akurat mengenai sekolah-sekolah yang perlu dapat DAK. ”Bukan karena ada kedekatan, pertemanan. Namun karena memang didukung oleh data,” ujar politisi dari PKS ini. Menurutnya, Komisi D mendorong dindik melaksanakan semua itu agar DAK itu tidak menjadi silpa.
Pihaknya juga akan memantau pelaksanaan DAK sebagai bentuk support agar DAK bisa terlaksana. Ia berharap, tiga tahun berikutnya, setelah banyak sekolah mendapat perbaikan fisik dari DAK yang diperkirakan sudah mencapai 95 persen, konsentrasi dindik nanti pada peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Malang dan berprestasi. Salah satu tolak ukurannya adalah dari kelulusannya. Salah satu usulan DAK 2011 untuk rehabilitasi gedung SD antara lain SDN Kalisongo 03 yang berada di Desa Kalisongo, Kecamatan Dau.
Dibanding dengan dua SDN yang berada di desa itu, yaitu SDN Kalisongo 1 dan 2, SDN Kalisongo 03 secara fisik masih bagus, namun atapnya masih dari asbes dari sebelumnya seng. ”Memang kalau siang panas, tapi kami senang saja menjalaninya proses belajar mengajar,” kata Endah Pujiastuti, guru kelas 6 didampingi Herli, guru kelas 2. Namun bisa jadi dengan kondisi seperti itu menjadi tantangan sendiri bagi sekolah yang berbatasan dengan wilayah Kota Malang. Warga mungkin lebih menyekolahkan ke sekolah lain di kota atau ke SDN yang lain.
Satu ruang guru juga akhirnya dijadikan lokal kelas 2 sejak 2008 karena lokal kelas sebelumnya ada kerusakan plafon sehingga takut menimpa anak-anak.  Menurutnya, jika fisik sekolah bagus, mungkin bisa menambah daya tarik sekolah itu. Sebab di SDN Kalisongo 03, rata-rata rombongan belajarnya dibawah 30 orang. Kelas satu berisi 30 siswa, kelas 2 berisi 27 siswa, kelas 3 memiliki sebanyak 24 orang, kelas 4 dihuni sebanyak 20 siswa, kelas 5 sebanyak 28 siswa dan kelas 6 sebanyak 25 siswa.
Sekda Kabupaten Malang, Abdul Malik beberapa waktu meminta agar SKDP penerima DAK 2011 untuk segera merealisasi penggunaannya. Jumlahnya mencapai Rp 108 miliar. Namun realisasi serapannya hingga 29 September lalu mencapai 3,9 persen. DAK 2011 terbesar didapat oleh Dinas Pendidikan sebesar Rp 71 miliar yang saat ini dalam proses lelang karena ada keterlambatan pada juknisnya. vie

Komentar

  1. Pantau terus pelaksanaan DAK Pendidikan di Kabupaten Malang, semoga pelaksanaannya bisa meningkatkan pelayanan pendidikan yang lebih baik dan bermutu.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini