Mebeler Macet, Dishub Jatim Turun Tangan
Tak juga dipenuhi kebutuhan mebeler dan perangkat lainnya sebagai kewajiban Pemkot Malang dan Pemkot Batu membuat Dishub dan LLAJ Provinsi Jawa Timur turun tangan. Sehingga bisa dibilang macet. Tujuan take over ini agar rencana pengoperasian Bandara Abd Saleh yang baru bisa dilaksanakan pada Desember mendatang. ”Untuk kewajiban dari dua kota itu akan kita alihkan dalam bentuk lain. Sebab kebutuhannya masih banyak,” ujar Didik Sudiwinarto, Kabid Perhubungan Dishub dan LLAJ Provinsi Jatim usai rakor pembahasan bandara, Senin (24/10).
Pengadaan barang-barang itu didapat dari anggaran PAK beberapa waktu lalu. Kewajiban Pemkot Malang antara lain AC, kursi penumpang di ruang tunggu, kursi penumpang di ruang kedatangan dan mebeler untuk berbagai kegiatan di bagasi, saat boarding dll. Sementara Pemkot Batu yaitu pengadaan mebeler di kantor UPT Bandara Abd Saleh dan peralatan kantor, kitchen set dll. Karena kebutuhan yang menjadi kewajiban dua kota itu cukup banyak, maka Dishub dan LLAJ Jatim akan memenuhi secara bertahap. Saat ini meja dan kursi rapat sudah ada. Begitu juga meja kerja di ruang kepala UPT Bandara Abd Saleh.
Pemkab Malang tidak mempermasalahkan soal kegiatan take over itu karena melihat kebutuhan bandara itu untuk segera dioperasionalkan. Hal itu juga sudah sesuai dengan keinginan Dirjen Perhubungan Udara agar bandara semi sipil itu segera bisa difungsikan. ”Pemkab Malang sudah memenuhi kewajibannya. Sementara untuk rencana pada 2012 nanti adalah melakukan penyambungan listrik pada terminal penumpang yang baru,” ujar Bambang Kartika, Kabid Teknik Keselamatan Transportasi Dishubkominfo Kabupaten Malang ditemui terpisah di ruang kerjanya. Namun ia masih belum mengetahui besaran anggarannya.
Saat ini sedang dilaksanakan kegiatan penyambungan listrik untuk penerangan jalan. Untuk pembayaran biaya bebannya juga juga akhirnya didapat solusi ditanggung provinsi. Biayanya cukup besar juga yaitu Rp 7.092.000 per bulan. Angka itu belum termasuk biaya pemakaiannya. Sebab daya listriknya cukup besar yaitu 197 KVA.Karena kondisi kabel listriknya berada di atas, rencananya, jika ada kegiatan terjun payung oleh TNI AU, maka akan dilakukan pemadaman listrik dan diganti dengan genset. Dengan adanya terminal penumpang yang baru, maka calon penumpang tidak akan lagi melewati penjagaan militer di lingkungan Lanud Abd Saleh. Saat ini, sebanyak empat maskapai penerbangan membuka rute dari Malang, yaitu Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Batavia Air untuk rute Malang-Jakarta dan Lion Air untuk Malang-Denpasar. vie
RSI SAKINAH MOJOKERTO telp/sms : +6285648280307
BalasHapus