Krabayakan Diincar Pelanggan PDAM Sidoarjo-Pasuruan


Sumber air Krabayakan yang berada di Kecamatan Lawang akan segera mulai dilakukan studi kelayakan. Airnya sudah diincar untuk dialirkan ke pelanggan PDAM Kabupaten Sidoarjo dan PDAM Kabupaten Pasuruan. “Untuk studi kelayakannya, semuanya dibiayai oleh Bappenas. Saya tidak mengetahui berapa anggarannya. Pemkab Malang hanya membiayai tim pendamping dari Bappenas dan konsultan yang ditunjuk,” jelas Abdul Malik, Sekda Kabupaten Malang, Rabu (21/9).
Ditambahkan oleh Dwi Siswahyudi, Kabid Sarana Prasarana dan Pengembangan Wilayah Bappekab Malang, studi kelayakan dilakukan konsultan Studio Galli yang berasosiasi dengan PT Taram yang selama empat bulan melakukan studi kelayakan air krabayakan sejak 22 Agustus 2011 lalu. Launching memulai studi kelayakan dilakukan pada Rabu di Ruang Anusapati Pemkab Malang yang dihadiri oleh Direktur Kerjasama Pemerintah Swasta Bappenas, Direktur PDAM Kabupaten Sidoarjo, PDAM Kabupaten Pasuruan dan SKPD terkait di Pemkab Malang.
“Datangnya PDAM Kabuapaten Sidoarjo dan Pasuruan ini untuk menunjukkan bahwa air Krabayakan sudah ada pembelinya,” katanya. Atas hal itu, Pemkab Malang juga sudah membentuk tim teknik Krabayakan yang membantu memberi saran keapda konsultan. Tim ini terdiri dari para personil dari Bappekab, Dinas ESDM, Administrasi Pembangunan, Bagian Kerjasama, Bagian Hukum dan Perekonomian. Mereka yang bergabung dalam tim bahkan sempat dikursuskan oleh Bappenas ke UGM Jogjakarta pada Juli lalu.
Dwi mengatakan, dengan adanya studi kelayakan ini, Pemkab Malang berharap sumber air Krabayakan sebagai proyek potensial menjadi proyek prioritas. “Sebab sudah ada calon investor yang ingin masuk ke Krabayakan. Namun saya sarankan untuk menunggu hasil studi kelayakan. Setidaknya pada awal 2012 sudah bisa ditenderkan,” jelas Dwi. Dinas ESDM Kabupaten Malang sendiri pernah melakukan studi kelayakan terhadap sumber air itu pada 2004. Dimana potensi debitnya saat musim hujan mencapai 3000 liter per detik.
Sedang pada musim kemarau mencapai 900 liter per detik. Nanti jika dimanfaatkan oleh dua PDAM itu, debit air yang dipakai hanya 700 liter per detik. Rinciannya, PDAM Kabupaten Sidoarjo membutuhkan 500 liter per detik dan PDAM Kabupaten Pasuruan membutuhkan 200 liter per detik. “Kami tetap akan memperhatikan kepentingan pihak lain seperti  untuk pengairan irigasi/pertanian,” ujarnya. Karena posisinya sumber air Krabayakan, investasinya diperkirakan tidak mahal karena memakai sistem gravitasi sehingga tidak perlu pompa listrik.
Sumber air Krabayakan merupakan satu dari enam proyek yang ditawarkan ke Bappenas dari Kabupaten Malang yang dirintis sejak 2009, selain jalan tol Gempol-Malang dan Pelabuhan Tamban-Sendang Biru. Krabayakan merupakan salah satu dari 560 sumber air di Kabupaten Malang yang masih hidup. Namun yang dimanfaatkan hanya 160 sumber air antara lain oleh masyarakat, PDAM dan HIPPAM. vie.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini