Angka Harapan Hidup Lansia Capai Usia 73 Tahun
MALANG-Jumlah penduduk Kabupaten Malang yang kini mencapai 3 juta jiwa membuat jumlah warga lanjut usianya (lansia) merupakan tertinggi di Jawa Timur. Sekitar 10 persen dari jumlah itu, yaitu 300.000-an, warga Kabupaten Malang merupakan lansia. “Pada 2009, jumlah lansia mencapai 289.000 orang. Saya rasa kini sudah naik lagi mungkin mencapai 300.000-an,” ujar Suryadi, Wakil Ketua Yayasan Gerontologi Abiyoso Provinsi Jawa Timur, Rabu (4/4) usai pengukuhan pengurus Yayasan Gerontologi Abiyoso Kabupaten Malang periode 2012-2015 di Pendopo Kabupaten Malang. Ketua Yayasan Gerontologi Abiyoso Kabupaten Malang periode 2012-2015 adalah Istomo Gatot, mantan anggota KPU Kabupaten Malang.
Dengan potensi lansia sebesar itu, Suryadi berharap para lansia bisa tetap memberi manfaatkan bagi masyarakat dan pemerintah daerah. Menurut Bupati Malang, Rendra Kresna, karena jumlah lansia cukup banyak, maka sejumlah kelompok lansia di Kabupaten Malang membentuk kelompok produktif agar mereka tetap bisa berkiprah di masyarakat. Ia bahkan sudah meminta para camat di wilayahnya ada pembentukan karang wreda. Ditambahkan, di Desa Randuagung, Kecamatan Singosari, ada kelompok lansia yang bisa menjadikan desa itu sebagai desa batik. “Dengan membatik, mereka tidak merasa kalah dengan warga usia produktif lainnya,” tutur bupati.
Sehingga kegiatan lansia tidak hanya duduk-duduk, momong cucu/buyut atau mengandalkan orang lain agar membantunya. Sehingga para lansia yang tetap bisa mengisi produktivitasnya, malah bisa menjadi pionir bagi kelompok lainnya. Para lansia umumnya banyak menekuni kegiatan keterampilan . Selain membatik, juga mengikuti kegiatan konveksi, bordir dll. Angka harapan hidup para lansia pada 2011 di Kabupaten Malang mencapai usia 73 tahun. Hal ini ditunjang dengan peningkatan kualitas hidup sehat, seperti rajin berolahraga. “Pemerintah daerah sendiri masih belum bisa memberi kontribusi lebih buat kelompok lansia, seperti di Eropa atau negara-negara maju lainnya,” paparnya.
Hal itu bisa tercermin dari anggaran yang dialokasinya di Dinas Sosial Kabupaten Malang. Katanya, di Eropa, para lansia ditanggung seluruhnya oleh pemerintah, termasuk kebutuhan akan perawat. Ia mencontohkan, di Jerman, untuk menjadi perawat lansia, gajinya jika dikurskan ke rupiah mencapai Rp 85 juta/bulan. Karena itu, ia mendorong STIKES milik Pemkab Malang untuk membuka jurusan keperawatan gerontik sehingga bisa merawat lansia. “Mereka bisa bekerja sebagai tenaga professional dengan bekerja di luar negeri karena gaji sebagai perawat lansia cukup besar,” papar Rendra. vie
Komentar
Posting Komentar