Jelang Ujian, Tenaga Honorer K2 Diverifikasi Ulang
MALANG-Para tenaga honorer kategori dua (K2) akan menjalani ujian kompetensi umum ( UKU) yang diperkirakan akan berlangsung pada pertengahan tahun ini. Mereka yang masuk kategori 2 adalah para guru tidak tetap dan pegawai tidak tetap. Sehingga dengan mengikuti UKU merupakan kesempatan terakhir bagi tenaga honorer untuk menjadi PNS. Plt Kepala BKD Kabupaten Malang menyatakan saat ini pihaknya sedang mendata ulang tenaga honorer K2. “Kami sedang verifikasi ulang untuk tenaga honorer K2. Yang lolos baru bisa ikut tes,” jelas Rofiq dikonfirmasi terpisah, Minggu (1/4).
Kementrian PAN dan Reformasi Birokrasi pada pertengahan Maret lalu telah mengeluarkan SE No 3/2012 terkait pendataan K2 dengan batas hingga akhir April ini. Jumlah GTT di Kabupaten Malang yang masuk K2 mencapai 1.931 orang. Sementara untuk PTT K2 sebanyak 855 orang. Sedang untuk tenaga kesehatan K2 sebanyak 58 orang. Heri, salah satu tenaga honorer K2 mengaku mengetahui rencana seleksi tenaga honorer harus mengikuti UKU juga lewat media massa. “Sejauh ini belum ada informasi apa-apa,” ujar Heri. Katanya, ia siap mengikuti ujian itu jika memang sudah prosedurnya. Menurutnya, ia akan mengikuti saja apa yang harus dilakukan untuk K2 agar mendapat kejelasan status.,” urai tenaga honorer sejak 2005 ini
Sementara Nurul Yaqin, Penasehat Paguyupan GTT/PTT Kabupaten Malang menyatakan verifikasi ulang GTT/PTT di Kabupaten Malang akan dilaksanakan pada Selasa (3/4) mendatang bertempat di SMKN 1 Singosari dan Dinas Pendidikan Kabupaten Malang di Kepanjen. “Verifikasi ulang K2 ini bagus dilakukan karena mungkin sudah ada banyak perubahan di GTT/PTT,” kata Nurul Yaqin. Seperti kemungkinan ada GTT yang tidak lagi mengajar tapi ditugaskan di tempat lain, seperti menjadi petugas tatib, petugas laboratorium, mengikuti suami, menjadi PNS atau tidak menjadi GTT lagi. “Angka GTT/PTT kemungkinan juga berkurang. Kalau nambah tidak mungkin,” papar Nurul. Katanya, para GTT/PTT siap mengikuti UKU jika memang itu yang diperlukan.
“Tapi mekanismenya ya jadi seperti yang kemarin-kemarin. Mereka kan juga sering mengikuti ujian CPNS mungkin sampai lima atau enam kali sehingga tidak bisa menjadi rujukan untuk menunjukkan kualitasnya,” papar Nurul. Sehingga tes isian atau pilihan ganda tidak menjadi ukuran valid lagi. Katanya, awalnya, paguyupan sudah mengusulkan bahkan hingga rapat koordinasi di Jakarta agar nasib K2 itu tidak perlu diberi kategorisasi atau ujian. Tapi ternyata sudah tidak dipermasalahkan lagi oleh para GTT/PTT sehingga mereka memastikan akan mengikuti ujian menjadi CPNS jika memang itu sudah menjadi prosedurnya Data di Paguyupan GTT/PTT, jumlah GTT yang sudah mempunyai SK Dinas Pendidikan sebanyak 2.700-an dari total jumlah GTT/PTT sebanyak 7.000-an orang. vie
Komentar
Posting Komentar