Komuter Lawang-Kepanjen Dioperasikan Jelang Lebaran


Komuter Lawang-Kepanjen:
-Beroperasi menjelang Lebaran
-Memanfaatkan  Stasiun KA yang sudah ada, yaitu Stasiun KA Lawang, Singosari (Kab Malang), Blimbing, Kota Baru, Kotalama (Kota Malang), Stasiun KA Pakisaji dan Stasiun KA Kepanjen (Kab Malang)
-KRD dengan tempat duduk menghadap depan
-Ber AC, kapasitas 80 orang per gerbong
-----------------------------------------------------------------------------
Rencana pengoperasian  kereta api komuter  jurusan  Lawang-Kepanjen makin  mendekati realisasi.  Untuk uji coba komuter itu direncanakan akan dilakukan menjelang Lebaran tahun ini. Hal itu terungkap dalam rapat pembahasan terkait rencana pengoperasian komuter di Malang  yang dilakukan di Jakarta, Kamis (22/3). Rapat dihadiri oleh  Direktur Lalu Lintas Perkeretaapian Ditjen Perkeretapian, Asriel Syafii, perwakilan Dishub Kota Malang dan Kabupaten Malang, Dishub dan LLAJ Provinsi Jawa Timur, PT Inka, PT KAI dan  DAOPS 8 Jawa Timur.  “Komuternya sudah siap satu unit di PT Inka. Kereta baru, ber AC, jenis KRD  dengan tempat duduk menghadap ke depan.  Jadi, tidak seperti kereta komuter Sidoarjo-Surabaya yang tempat duduknya berhadapan,”papar  Bambang Kartika, Kabid Teknik Keselamatan Transportasi Dishubkominfo Kabupaten Malang, Minggu (25/3). 
Menurutnya, karena menjelang Lebaran nanti baru diuji coba, maka calon penumpang yang ingin naik komuter cukup datang ke stasiun kereta api yang sudah ada. Sehingga pemerintah daerah tidak perlu membangun shelter-shelter seperti rencana semula.  Hal ini, lanjut Bambang, karena komuternya adalah jenis kereta api diesel (KRD) dengan membawa lima gerbong.  Dengan memakai tenaga diesel tentunya amat berat jika komuter ini sebentar-sebentar berhenti di shelter-shelter tambahan. Jarak Lawang-Kepanjen sepanjang 25 Km  diperkirakan akan ditempuh sekitar satu jam dengan kecepatan sekitar 60 km/jam. Adapun stasiun kereta api yang dilewati oleh komuter ini dalam masa uji coba yaitu Stasiun KA Lawang, Stasiun KA Singosari yang berada di Kabupaten Malang.
 Kemudian masuk Koita Malang dengan berhenti di Stasiun KA Blimbing, Stasiun KA Malang Kotabaru, Kotalama dan melaju ke Stasiun KA Pakisaji dan berhenti di Stasiun KA Kepanjen.  Komuter akan beroperasi selama 12 jam.  “Sedang masalah jam-jam operasinya nanti masih dibahas karena intinya menyesuaikan kebutuhan di lapangan,” katanya. Begitu juga soal tarif komuter. Dishubkominfo Kabupaten Malang pada 2005 memang pernah melakukan studi kelayakan. Hasilnya waktu itu, tarifnya sekitar Rp 4.500. “Tapi kemungkinan nanti tarifnya Rp 5000-an. Tapi masih menunggu kajian lagi dari PT KAI. Sebab, lanjutnya, komuter jenis KRD ini ada beberapa bagian dari suku cadangnya mengalami kenaikkan. Salah satu unsure penentuan tarif termasuk soal suku cadang kendaraan. 
Kapasitas tiap gerbong yang ber AC- diperkirakan mencapai 80-an orang. Ditambahkan, dalam rapat itu, PT KAI juga akan mempersiapkan pelatihan SDM-nya terkait rencana pengoperasian komuter tersebut. Begitu juga sarana dan prasarananya.  Idealnya, lanjutnya, harus ada dua komuter sehingga bisa sama-sama berangkat dari Stasiun Lawang dan Stasiun Kepanjen pada pagi hari. Tapi karena masih diberi satu unit, maka dijalankan yang ada. Kata Bambang, setidaknya nanti jika operasional berjalan lancar, maka angkutan massal itu bisa mengurangi para pemakai roda dua. Sehingga kepadatan lalu lintas bisa terkurangi.
Karena anggaran pengoperasian komuter cukup besar, maka nanti masih ada bantuan dari APBN dan APBD Provinsi Jawa Timur. Dengan bantuan itu, setidaknya bisa mengurangi kemahalan harga tiketnya.  Sementara itu,  atas rencana ini, Pemkab Malang dan Pemkot Malang kebagian tugas menyosialisasikannya. “Nanti pasti masih ada rakor-rakor lagi untuk penyempurnaan rencana pengoperasian komuternya,” tambah Bambang.   Katanya, dalam rapat itu juga diungkapkan pihaknya bahwa sebanyak 80 persen perkantoran Pemkab Malang sudah berada di Kepanjen. Kota Kepanjen merupakan ibukota Kabupaten Malang.
Meski sebagian kantor yang berada di lingkungan Kantor Bupati Malang masih berada di Kota Malang, namun pada tahun depan akan berpindah bertahap di office block yang baru di Jl Panji, Kepanjen.  Sehingga peluang keberhasilan/dukungan untuk komuter ini cukup besar.  Namun kendala soal tempat parkir komuter masih belum ada bisa dituntaskan.  Informasinya, di Stasiun KA Kotalama jika pada pagi hari sudah diparkir KA Gajayana dan KA Martarmaja jurusan Malang-Jakarta. 
Sementara itu, Sri Winarto Humas Daerah Operasi (Daops) 8 Surabaya mengatakan, dari daops sudah siap jika memang komuter tersebut harus dioperasika menjelang lebaran. Sebab, untuk kebutuhan tersebut, dari PT.KAI dalam hal ini, Daops hanya perlu mengubah beberapa grafik perjalanan kereta, untuk menyesuaikan dengan jadwal komuter nantinya.
Selain itu, untuk kebutuhan operasional, Daops juga sudah menyiapkan segalanya mulai dari sistem ticketing hingga Sumber Daya Manusia (SDM)nya.
Menurutnya, untuk menjalankan satu rangkaian kereta, hanya dibutuhkan 1 orang masinis, 1 orang pemabntu masinis, 1 kondektur dan 1 teknisi. “Semua personil tersebut kami sudah ada, sehingga jika sudah turun kepastian tanggalnya, kami tinggal murunkan surat perintah kepada mereka,” ujar Sri.
Terkait masalah garasi kereta, Sri mengatakan, dari Pemda tidak perlu menghawatirkan hal tersebut. Menurutnya, Pemda bisa memanfaatkan garasi kereta yang ada di Stasiun Kota Malang. Jika malam hari, di stasiun tersebut hanya ada dua kereta penataran. Sehaingga bisa dimanfaatkan untuk perawatan rutin.
Sebab Tambah Sri, Jika hanya rencana komuter tersebut hanya menggunakan satu rangkaian, jaminan kekuatannya semakin kurang, sehingga membutuhkan perawatan yang khusus.
Masalah pengoperasian yang tidak menggnakan shelter Sri juga tidak mempermasalahkan, namun menurutnya, untuk kereta jarak dekat seharusnya tetap ada shelter, sehingga memudahkan penumpang yang ada rumahnya dekat jauh dari stasiun.(vie/st18)

Komentar

  1. Kok sampai sekarang KRD Komuter Lawang - Kepanjen masih belum ada? Berarti harus naik KA Lokal Penataran - Dhoho kalau mau pergi ke Lawang, Singosari, Malang, Kepanjen, dll!

    BalasHapus
  2. Kok sampai sekarang KRD Komuter Lawang - Kepanjen masih belum ada? Berarti harus naik KA Lokal Penataran - Dhoho kalau mau pergi ke Lawang, Singosari, Malang, Kepanjen, dll!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saat Uji Coba KRDnya Anjlok, dan akhirnya Batal beroprasi (?)

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini