TKI Dibekali Keterampilan Agar Tak Kembali Ke Hongkong


Mudik sukses untuk TKI Hongkong disosialisasikan oleh Konsulat Jenderal RI di Hongkong di Pendopo Kabupaten Malang. Tujuannya agar setelah masa kerja mereka habis, para TKI itu tidak kembali lagi ke Hongkong namun mengembangkan keterampilan yang dimiliki di daerahnya. Para TKI yang ke bekerja di Hongkong umumnya di sektor informal seperti menjadi pembantu rumah tangga. “Sasarannya adalah para TKI yang sudah mendekati masa kontraknya habis dengan memberi arahkan kepada TKI agar mereka kembali ke Indonsia bisa membangun kampung halamannya,” jelas Teguh Wardoyo, Konjen RI di Hongkong, Kamis ( 1/3).
Jenis keterampilan yang dilakukan seperti tata rias, cara berbusana, merangkai bunga, IT, Bahasa Kanton dll. Namun ini juga perlu mendapat tindak lanjut dari pemerintah daerah masing-masing. Sebab biasanya masalah pemasaran menjadi kendala terhadap produk yang dihasilkan para purna TKI itu nantinya. Jawa Timur merupakan kantong TKI ke Hongkong sehingga dari Konjen RI mendapat perhatian untuk menyosialisasikan hal ini. Data di Disnakertrans dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur, jumlah TKI Jatim yang bekerja di luar negeri mecnapai 104.744 orang. Namun yang bekerja di Hongkong mencapai 23.647 orang.
Dari total jumlah TKI yang di luar negeri, sebanyak 5.167 orang atau masuk kategori TKI gagal. ”70 Persen penyebab faktor kegagalan bekerja di luar negeri karena masalah bahasa dan pemahaman budayanya,” tambah Hari Soegiri, Kepala Disnakertrans dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur. Oleh Pemprov Jatim, sejauh ini, para purna TKI sudah diarahkan membentuk koperasi. Saat ini masih berjumlah tujuh koperasi sebagai bentuk pemberdayaan mereka. Sumiati, salah satu purna TKI yang ikut hadir di acara itu menyatakan sudah pernah mengikuti kegiatan pemberian keterampilan yang digagas di Konjen RI di Hongkong.
Wanita asal Kabupaten Blitar itu mengaku kembali ke Jawa Timur pada 2011 setelah dua kali bekerja di Hongkong sebagai pembantu rumah tangga. Ia mengatakan belajar membuat berbagai keterampilan dari monte-monte/manik-manik. ”Ini sedang berusaha saya kembangkan di rumah,” kata wanita asal Wates, Kabupaten Blitar ini. Masalah pemasaran memang menjadi kendala sehingga ia berharap dari pemerintah membantunya. Katanya, ketika tinggal di Hongkong, setiap hari libur, yaitu Minggu digunakan utnuk aktif dalam kegiatan.
Ia mengikuti kegiatan majelis taklim dan ada pelatihan keterampilan. Dulu ia bekerja sebagai PRT digaji sebanyak 3.580 dolar Hongkong atau setara Rp 4 juta/bulan. Sedang Wigati, purna TKI dari Hongkong asal Kecamatan Donomulyo saat ini bersama 34 orang sudah menata rencana membentuk koperasi. ”Sekarang masih pra koperasi dengan mengembangkan sejumlah usaha sesuai dengan keterampilan yang dimiliki teman-teman sendiri,” ujar Wigati yang merupakan ’alumnus’ Hongkong tahun 1999. Seperti membuat sejumlah camilan ringan dan susu kedelai. ”Sejauh ini masih belum ada pelatihan khusus untuk membantu pengembangan keterampilan,” ujar mantan PRT di Hongkong. vie  

Komentar

  1. Awalnya aku hanya mencoba main togel akibat adanya hutang yang sangat banyak dan akhirnya aku buka internet mencari aki yang bisa membantu orang akhirnya di situ lah ak bisa meliat nmor nya AKI NAWE terus aku berpikir aku harus hubungi AKI NAWE meskipun itu dilarang agama ,apa boleh buat nasip sudah jadi bubur,dan akhirnya aku menemukan seorang aki.ternyata alhamdulillah AKI NAWE bisa membantu saya juga dan aku dapat mengubah hidup yang jauh lebih baik berkat bantuan AKI NAWE dgn waktu yang singkat aku sudah membuktikan namanya keajaiban satu hari bisa merubah hidup ,kita yang penting kita tdk boleh putus hasa dan harus berusaha insya allah kita pasti meliat hasil nya sendiri. siapa tau anda berminat silakan hubungi AKI NAWE Di Nmr 085--->"218--->"379--->''259'

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini