Kurang Siswa, Dua SDN Di Wagir Akan Dimerger


Karena kurang siswa, SDN Sumbersuko 3 rencananya akan dimerger dengan SDN Sumbersuko 1, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.  Sehingga kegiatan belajar mengajar sudah sudah berlangsung di SDN Sumbersuko 1.   “SDN itu memang masuk rencana merger. Tapi masih menunggu SK merger dari bupati,” jelas Wahyudi, Kabid TK-SD Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Minggu (11/3).  Untuk menjadikan sebuah sekolah merger, pihak dindik mengajukan ke bupati.  Selain SDN ini, juga ada SDN lain di Desa Petungsewu, Kecamatan Wagir yang akan dimerger. 
Merger dilakukan karena  jumlah siswanya juga kurang.  Dengan menjadi di merger, maka  terjadi penghematan atas biaya operasional. “Dindik hanya mengakomodasi yang menjadi evaluasi  dari sekolah,” kata Wahyudi. Sebab dengan jumlah total siswa kurang dari 90 orang, maka berarti operasional sekolah juga tidak efisien.  Sehingga lebih baik dimergerkan dengan sekolah terdekatnya.  Ia sendiri tidak tahu kapan SK merger akan turun dari bupati. “Ketika saya masuk (jadi kabid), dua SDN itu sudah dalam proses merger,” ungkapnya.
Namun jumlah siswa sedikit ada yang tetap diperbolehkan beroperasi karena lokasi sekolahnya jauh dari mana-mana.  Ia menyebut salah satu sekolah di Kecamatan Kalipare yang masuk terpencil, jumlah total siswanya mungkin sekitar 40-an. “Tapi daripada siswa di daerah itu tidak sekolah? Sementara yang akan dimergerkan misalkan sekolahnya agak jauh juga riskan karena membuat siswa tidak bersekolah,” papar Wahyudi.  Menurutnya, terkait  kepastian SK merger atas SDN Sumbersuko 3 ke SDN Sumbersuko 1 sangat diperlukan karena akan memberikan legalitas sendiri bagi siswa di SDN Sumbersuko 3. Sebab mereka juga sudah  belajar di SDN Sumbersuko 1.  
Katanya,  hanya dua SDN di Wagir yang direncanakan di merger.  Data terakhir di Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, saat ini jumlah SDN di Kabupaten Malang sebanyak 1.115 sekolah yang tercatat akan mengikuti ujian nasional.  Dari sebelumnya mencapai 1.117 SDN. Kondisi di SDN Sumbersuko 3 sendiri juga sudah sangat memprihatinkan. Dari enam lokal kelas di SDN Sumbersuko, tiga lokal sudah ambruk dan tiga lokal lainnya sudah nyaris ambruk. Karena kondisi itu, siswa belajar di kelas-kelas di SDN Sumbersuko 1 dengan berdesakan.  Seperti satu bangku digunakan untuk tiga orang.  “Ya, kalau kelas di SDN Sumbersuko 3 bisa diperbaiki, para siswa mungkin bisa belajar dalam rombongan kecil dan bisa konsentrasi belajar,” ungkapnya.
Ia berniat melihat kondisi di sekolah itu meski tidak menyebut kapan. Soal perbaikan di sekolah itu apakah nanti mendapat DAK, ia mengaku masih belum tahun. Unggul Nugroho, Sekretaris Komisi D yang pada Sabtu (10/3) melihat lokasi SDN Sumbersuko 3 menyatakan prihatin dengan kondisi kelas-kelas di SDN Sumbersuko 3.  “Sekolah ini pernah mendapat rehab DAK 2007, tapi sudah rusak sekitar akhir 2010. Semoga dindik memberikan DAK untuk sekolah ini agar siswa tidak belajar dalam rombongan belajar yang besar,” ungkap Unggul.  Ia menyesalkan hasil pembangunan DAK yang asal-asalan akhirnya justru merugikan sekolah karena kekuatannya hanya sebentar.  vie
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini