Satu Rumah Warga Dirobohkan, Banjir Tumpakrejo Susut 40 Cm


Sampai 10 hari kedepan, banjir yang menggenangi  Dusun Krajan I, Desa Tumpakrejo, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang,.  Sejak terjadi banjir pada 8 Maret lalu, hingga Minggu (11/3) masih surut sekitar 40 cm. “Surutnya masih lamban. Untung saja beberapa hari ini tidak hujan. Tapi kalau hujan lagi ya bisa jadi masih tetap seperti ini,” ujar Heru Sembodo, Kades Tumpakrejo, Minggu (11/3). Yang jelas, karena banjir di dusun itu masih menggenangi jalan yang menjadi akses ke Kecamatan Donomulyo, maka lalu lintas masih dialihkan ke Desa Putukrejo. Sehingga pengguna lalu lintas dari Kecamatan Kalipare yang akan ke Donomulyo harus memutar beberapa kilometer.
Katanya, dari 18 KK warga dusun yang mengungsi akibat banjir, satu orang, yaitu Tokim, warga RT 6/RW 4 sudah kembali ke rumahnya karena sudah surut dan bisa ditempati. Sehingga kini tinggal 17 KK yang mengungsi ke rumah saudaranya/keluarganya. Karena kontur tanahnya, ketinggian banjir memang tidak sama antar rumah warga.  Sedang dampak masih tenggelamnya Dusun Krajan I yaitu Dusun Jurang Dandang, terutama di RT 10-12/RW 4 terjadi tanah longsor/ambles. Sebanyak satu kandang sapi sudah roboh. Sedang rumah warga milik Suparno yang berada di RT 10/RW 4, oleh perangkat desa dibantu warga masyarakat akhirnya dirobohkan pada Minggu pagi.
 “Pak Parno tidak keberatan karena tembok rumahnya retak-retak. Sedang tanah disampingnya juga sudah retak dan ambles. Kalau dibiarkan juga akan membahayakan keselamatannya,” tandas kades. Suparno sendiri karena kondisi rumahnya sudah seperti itu, juga khawatir akan keselamatan dirinya.  Sehingga untuk sementara mengungsi ke rumah keluarganya yang lain. Kata Heru, karena air tidak mudah surut, pihaknya hanya menunggu realisasi rencana Pemkab Malang terkait meneruskan proyek sudetan banjir agar dusun itu bebas dari genangan ketika  terjadi hujan deras.
 “Kami yang berada di pemerintahan desa kan sangat jauh tahu informasi seperti itu. Jika memang Dinas Pengairan mau membangun sudetan itu pada Juni nanti, semoga itu benar-benar dilaksanakan,” paparnya. Bupati Malang, Rendra Kresna pada Jumat (9/3) sudah memastikan proyek sudetan banjir itu akan dikerjakan begitu proses lelang Rp 1,2 miliar untuk pembangunan proyek itu selesai dikerjakan. “Saat ini sedang proses lelang.  Mengatasi banjir di Tumpakrejo memang harus dibangun sudetan banjir,” kata bupati.
Rachmatullah Adjie, Kasi Observasi dan Informasi BMKG Karangploso menyatakan hingga seminggu ke depan ini, Malang Raya masih akan turun hujan dengan  tingkat kelembaban yang cukup tinggi. “Sehingga hujan berpotensi turun, baik dengan intensitas ringan dan sedang hingga sampai ada petir,” jelas Adjie, panggilan akrabnya terpisah. Sementara kecepatan anginnya antara 5-30 km per jam. Sementara suhu udara dikisaran 19-30 derajat celcius. Sedang tingkat kelembabab udaranya antara 58-96 persen. Menurutnya, potensi hujan terjadi pada sore dan malam hari. Dengan kondisi itu, ia meminta masyarakat untuk tetap waspada. Tak hanya soal banjir, tapi juga bisa terjadi potensi longsor hingga angin kencang.  vie

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini