Subsidi BBM Untuk Infrastruktur Pedesaan, Bukan BLT


Penolakan terharap rencana kenaikkan BBM oleh pemerintah terus terjadi.  DPR RI hingga kini juga belum bersikap terhadap wacana ini. “Kenaikkan BBM kan sejauh ini belum disetujui DPR RI,” kata Airlangga Hartarto, Ketua Komisi VI  DPR RI di Pringgitan, rumah dinas Bupati Malang,  Senin (12/3).  Katanya, kalaupun nanti akhirnya BBM nanti, ia berharap anggaran subsidi itu lebih baik diarahkan kepada pengembangan infrastruktur pedesaan daripada dibagikan uang tunai ke warga dalam bentuk BLT.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Koperasi dan UKM DPP Partai Golkar ini kemungkinan nanti akan timbul perbedaan sikap antara pemerintah dan dewan terkait pengalihan alokasi subsidi BBM. “Kalau menurut survey, pembagian BLT itu hanya menguntungkan partai tertentu saja,” ujarnya.  Sebab, lanjutnya, pemerintah itu konsepnya bukan sinter klas dan tidak boleh bersikap itu. Katanya, dengan pengarahan subdisi BBM ke infrastruktur pedesaan lebih berharga dan dinikmati hasilnya secara nyata.  Dengan begitu, UMKM yang mengembangkan usaha bisa merasakan dampaknya.
 “Subsidi BBM itu harus ditukar dengan fasilitas yang bagus dan itu bukan BLT,” tandasnya.  Sementara Umar Hasan, Ketua Kelompok Nelayan Rukun Jaya, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang menyatakan jika nanti diberlakukan kenaikkan harga BBM, maka yang berdampak adalah nelayan yang menggunakan perahu sekoci dan speed. Sehingga hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan pengeluaran BBM-nya. Sebab selama ini nelayan juga masih menggunakan harga BBM biasa, tidak ada subsidi khusus buat mereka. “Kami berharap ada subsidi pemerintah terhadap nelayan,” ujar Umar Hasan.
Jumlah perahu sekoci di Pantai Sendangbiru sebanyak 400 unit meski tidak semuanya melaut. Setiap kali melaut, mereka harus meronggoh Rp 8 juta untuk perbekalan operasional BBM selama seminggu melaut. Jika nanti BBM naik, diperkirakan anggaran membengkak lagi hingga Rp 12 juta. “Kalau pas cuaca baik, nelayan masih bisa mendapatkan hasil Rp 14 juta hingga Rp 15 juta. Tapi kalau pas cuaca jelek seperti sekarang, mereka harus tekor karena hanya mendapat hasil tangkapan senilai Rp 3 juta hingga Rp 4 juta,” tutur Hasan. vie



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini