Akhirnya Pasien Gagal Ginjal Boleh Ke RSSA Malang Lagi


MALANG-Setelah empat hari menutup pelayanan Jamkesda Kabupaten Malang sejak Senin (2/7), RSSA Malang akhirnya terbuka lagi buat pasien Jamkesda mulai Jumat (6/7). Namun hal itu hanya berlaku pada pasien gagal ginjal yang tergolong pasien gawat darurat. Sebab mereka  harus selalu melakukan cuci darah seminggu dua kali. Apalagi di satu sisi, RSUD Kanjuruhan Kepanjen, RS milik Pemkab Malang juga memiliki keterbatasan peralatan cuci darah dan tenaga medis. “Namun khusus untuk pasien gagal ginjal pemegang SPM (surat pernyataan miskin) masih harus kami verifikasi ulang,” tutur Mursyidah, Kadinkes Kabupaten Malang, Jumat (6/7). Untuk itu, para pemegang SPM diminta datang ke Dinas Kesehatan Kabupaten Malang di Kepanjen.
Selanjutnya, dari data SPM yang diserahkan ke dinkes, tutur Mursyidah, akan ada petugas lapangan yang melakukan verifikasi  untuk memotret kebenaran kondisi pasien. Dengan begitu, pasien yang mendapat bantuan dengan alokasi Jamkesda memang benar-benar miskin dan membutuhkannya.  “Yang boleh berobat ke RSSA lagi hanya pasien gagal ginjal karena mereka tergolong pasien gawat darurat. Kalau penyakit lainnya kan masih bisa ditangani oleh RSUD Kanjuruhan dan puskesmas-puskesmas yang ada,” tutur Mursyidah.  Kabar gembira dibukanya pelayanan lagi ke RSSA mulai Jumat disambut gembira oleh para pasien gagal ginjal dan keluarganya.
Mereka  sempat berkumpul di Pemkab Malang  karena ingin mengadu ke Bupati Malang untuk mengetahui kejelasan pengobatan pasien gagal ginjal. Apalagi setelah tidak berobat di RSSA, mereka juga tidak mendapat kejelasan berobat dimana karena di RSUD Kanjuruhan jadwal cuci darah juga sudah sangat padat. Sementara di RS Wafa Husada Kepanjen sempat ada dua pasien Jamkesda yang telah melakukan cuci darah. “Alhamdullilah, ya Allah..karena kami bisa kembali ke RSSA untuk cuci darah,” komentar pada pasien dan keluarganya ketika mendengar kabar gembira itu. Para pemegang kartu Jamkesda akhirnya ke RSSA Malang setelah salah satu keluarga pasien Wiwin, menelpon ke Bagian HD di RSSA.
Ia mendapat penjelasan bahwa pasien gagal ginjal pemegang kartu Jamkesda bisa berobat lagi ke RSSA. Sementara pemegang SPM ada yang memilih ke Dinkes Kepanjen untuk menanyakan soal verifikasi. “Sebenarnya SPM saya masih berlaku. Tapi gak papa kalau diverifikasi lagi agar Farida Nurul bisa menjalani cuci darah lagi,” tutur Widi dari Dampit. Informasi yang diperoleh Surya, dari 68 pasien gagal ginjal, hanya sekitar 16 orang merupakan pemegang kartu Jamkesda. Sisanya adalah para pemegang SPM. Mursyidah, Kadinkes memastikan akan melakukan proses verifikasi secepatnya pada para pemegang SPM.
Bupati Malang, Rendra Kresna menyatakan dibukanya pelayanan di RSSA untuk pasien gagal ginjal khusus pemegang kartu Jamkesda setelah ada kesanggupan/komitmen dari Pemkab Malang untuk membayar klaim Jamkesda di RSSA.  Intinya, Pemprov minta komitmen Pemkab Malang untuk menambah anggaran Jamkesda. “Komitmen ini masih per telepon dengan pak Kardi, Asisten III Sekda Provinsi Jawa Timur dan belum tertulis. Yang jelas, kami akan membicarakan soal pembayaran klaim Jamkesda itu di PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) APBD 2012,” kata Rendra. Selain itu juga melakukan pergeseran rencana pengadaan barang di SKPD yang nggak terlalu urgent hingga 2015 nanti. vie 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini