Baru 1 juta Pekerja Sektor Informal Ikut Jamsostek

MALANG-Pekerja di sektor informal di Indonesia cukup besar mencapai 70 juta sampai 80 juta orang. Tapi yang ikut kepersertaan Jamsostek baru sebanyak 1 juta orang. "Wah, untuk bisa merangkul mereka sebagai peserta Jamsostek mungkin butuh waktu antara 10 tahun sampai 20 tahun karena jumlahnya cukup besar," tutur Hotbonar Sinaga, Direktur Utama PT Jamsostek usai kegiatan panen raya padi di Desa Kebon Agung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Jumat (6/7/2012).
Kendala merangkul mereka karena para pekerja sektor informal tidak memiliki penghasilan tetap. Sehingga dikhawatirkan tidak adanya keberlangsungan pendapatan meski premi per bulannya tak lebih dari Rp 10.400 per orang. Selain itu untuk proses pengumpulan premi juga membutuhkan organisasi. "Kalau punya kumpulan, malah lebih enak sehingga ada yang mengkoordinir," ujar Hotbonar. Sektor pekerja informal yang digandeng Jamsostek saat ini seperti petani meski masih lewat Koppindo (Komunitas Petani Peternak Nelayan Indonesia). Katanya, jumlah anggota Koppindo di Jawa Timur mencapai 9000-an orang. Tapi tidak semuanya ikut. Andrey J Tuamelly. Kepala Cabang PT Jamsostek Malang mengatakan baru ada 184 petani di Kabupaten Malang yang ikut Jamsostek. Padahal jumlah kelompok tani ada 1.800-an. "Ini potensi sendiri buat Jamsostek. Belum masuk semua ke kita karena masalah komunikasi saja. Kalau mereka tahu manfaat jaminan sosial seperti  Jamsostek. Kalau tahu, mereka
pasti tertarik," tambah Andrey.  Atas kepersertaan petani dalam Jamsostek, untuk wilayah Jawa Timur, Malang menjadi pilot project, tandas Andrey.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini