Minggu Ini Inspektorat Turun Ke SMPN 1 Pakis
MALANG-Minggu ini, Tim Independen Pemantau PPDB (Pendaftaran
Peserta Didik Baru) yang dibentuk oleh Bupati Malang, Rendra Kresna akan turun
ke SMPN 1 Pakis, Kabupaten Malang. Tim itu terdiri atas Inspektorat Kabupaten
Malang, Bagian Hukum, Asisten Pemerintahan dan staf ahli bupati. Tim baru
dibentuk oleh bupati pada pekan lalu itu minus personel dari Dinas Pendidikan
Kabupaten Malang. “Kami akan melakukan pemeriksaan disana pada pihak-pihak
terkait,” jelas Didik Budi Mulyono, Inspektur Kabupaten Malang, Minggu (13/7/2012).
Kasus yang diperiksa inspektorat mengenai tidak diterimanya
calon siswa di SMPN 1 Pakis setelah paman calon siswa , Agus Mulyono
mempertanyakan kepada sekolah tentang transparansi pembayaran uang Rp 1 juta
namun hanya didapat kuintasi bertuliskan
Rp 455.000 untuk uang seragam. Setelah menanyakan itu, calon siswa
tersebut malah tidak diterima dan uang yang sudah terlanjur dibayarkan
dikembalikan lagi oleh sekolah. Begitu juga bukti kuitansinya. Calon siswa itu
akan diterima di sekolah itu meski memiliki NUN dibawah standar penerimaan
sekolah, yaitu 23,90 namun dengan membayar Rp 2 juta.
Agus Mulyono berharap dari hasil pemeriksaan langsung di
lapangan, tim bisa memberikan sanksi sehingga hal ini bisa memberikan warning kepada para kepala sekolah
lainnya untuk tidak bermain-main dalam PPDB. “Setiap tahunnya selalu ada saja cara dari
sekolah untuk menggunakan PPDB sebagai ATM. Jika tim ini turun dan memberikan
sanksi, maka bisa sebagai pembelajaran buat para pendidik untuk tidak main-main
dalam PPDB,” tutur Agus. Bupati Malang,
Rendra Kresna menyatakan tidak segan memberikan sanksi jika ditemukan
pelanggaran dalam PPDB. Namun ke
depannya, karena setiap PPDB selalu
muncul berbagai permasalahan, maka ia meminta ke dinas pendidikan, PGRI dan
dewan pendidikan untuk menjadi mitra saat PPDB.
Sylvianita widyawati
Komentar
Posting Komentar