Arca Singa Semedi Tergusur Pembangunan Rumah


Arca singa semedi di Merjosari, Kota Malang yang terlantar
Ribuan tahun mendiami lahan di sekitar Merjosari, Kota Malang, arca singa semedi nampaknya harus digusur ke tempat yang lebih aman.

Usia arca itu diperkirakan mencapai 1019 tahun karena berasal dari abad 10 atau 11 pada masa Kerajaan Kanjuruhan.

Di lokasi saat ini,  oleh pemilik lahan nampaknya akan dijadikan rumah dan siap dibangun. Sebab pada sekitar lahan sudah diberi pagar dinding bambu.

Lahan seluas 50 X 50 meter  yang sebelumnya sawah itu sekarang sudah tahap pengeringan. “Sebenarnya arca ini lokasinya memang di sini. Warga juga kadang-kadang ke sini untuk melihatnya. Tapi kalau lahannya mau dijadikan rumah, ya harus diselamatkan,” jelas Hariyoto, Koordinator Penjaga Candi se Malang Raya ketika meninjau lokasi arca, Jumat (27/7/2012).

Waktu ia ke sana, arcanya sudah tertanam tanah sekitar dada dalam kondisi miring. Kemudian ia berusaha mencangkuli tanah di sekitar arca itu. Hariyoto memperkirakan arca itu memiliki tinggi lebih dari satu meter.

Karena usai dicangkuli tanah di sekitar arca itu, ia mengukur tinggi sementara masih 120 cm. Disebutnya arca semedi karena kondisi tangan arca seperti sedang bersemedi dengan dua tangan yang saling terkatupkan. Uraian rambutnya masih jelas namun tampak mukanya sudah tidak ada. Diperkirakan, masih ada tempat dudukan singa itu.

“Fungsi arca singa ini biasanya untuk tanda pintu masuk. Jadi bisa saja ada satu lagi di areal ini. Tapi harus melakukan penggalian lagi,” tuturnya.  Ia sempat mengukur lingkar leher singa mencapai 130 cm, lingkar pinggang mencapai 167 cm. Ia memperkirakan ini arca tertua di Jawa Timur.

Hariyoto melakukan peninjauan kelokasi karena ia diminta oleh instansinya, BP3 Trowulan Jawa Timur karena mendengar kabar lokasi di sekitar arca akan dijadikan rumah. Karena itu, ia kemudian mengontak kepada Dinas Pariwisata Kota Malang untuk menyampaikan hal itu.

“Kalau dari dinas tidak ada masalah dipindah. Kemungkinan nanti akan kami pindah ke Museum Mpu Purwa yang ada di Taman Budaya Jatim (TBJ),” jelasnya. Namun kapan dipindahnya, ia masih perlu berkoordinasi lagi. Meski menurutnya, pemilik lahan tidak keberatan atas arca itu dan tidak akan digusur.

Tapi demi keamanan benda purbakala itu, menurut Hariyoto, memang harus disimpan di museum. Ia juga khawatir hilang karena usia arca sudah ribuan tahun dan harganya juga pasti ‘wah’ jika jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggungjawab. Sylvianita widyawati 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini