Harga Gula Sumbang Inflasi Malang
MALANG-Inflasi Kota Malang pada Juni 2012 mencapai 0,54 persen. Hal
itu disumbang oleh kenaikkan sejumlah komoditas, seperti kenaika harga bawang
putih dan gula pasir. Sumbangan inflasi gula pasir mencapai 0,0763 persen. Di pasar, harga gula lokal ada kecenderungan
naik terus. Jika pada dua pekan lalu harga gula lokal tanpa kemasan merek
mencapai Rp 10.000-an per kg, kini sudah mencapai Rp 12.000 per kg. Sedang
dalam kemasan merek tertentu malah sudah mencapai Rp 13.000-an. “Di pasaran,
harga gula memang mengalami kenaikkan sebagaimana survei BPS,” jelas Erny Fatma
Setyoharini,Kasi Statistik Distribusi BPS Kota Malang, Senin (2/7/2012).
Sumbangan inflasi sebuah komoditas menjadi besar karena
seperti gula pasir dikonsumsi oleh seluruh masyarakat. Ia tidak mengetahui
penyebab kenaikkan harga gula pasir.
Apalagi saat ini, pabrik gula juga sedang melaksanakan musim giling tebu
. Di satu sisi, biasanya mendekati datangnya Ramadhan, komoditas seperti gula
pasir juga harganya menjadi fluktuatif. “Setiap tahun, setiap menjelang Ramadhan,
biasanya harga gula mengalami kenaikkan cukup besar,” ujar Erny. Kenaikkan harga
komoditas yang dicatat oleh BPS sebagai penyumbang inflasi adalah telur ayam
ras, cabe merah, daging ayam ras dll.
Sementara deflasi disumbang oleh turunnya harga cabe rawit
yang turun 0,0290 persen, jagung muda, nangka muda, sawi hijau, bayam, kangkung,
pisang dll. Dari catatan BPS, Inflasi
Kota Malang pada Juni 2008 mencapai 2,77 persen. Kemudian pada Juni 2009
sebesar 0,32 persen. Sedang Juni 2010
sebesar 0,74 persen dan Juni 2011 sebesar 0,56 persen. Sylvianita Widyawati
Komentar
Posting Komentar