Hipertensi, Penyebab Kematian Ibu Melahirkan
MALANG-Ibu hamil dengan tekanan darah meningkat atau
hipertensi menjadi penyebab kematian ibu
melahirkan pada tahun ini. Sementara pada tahun lalu, penyebab kematian ibu
melahirkan karena pendarahan sehabis melahirkan. “Enam bulan terakhir ini hingga Juni 2012,
terjadi pergeseran fenomena dimana ibu hamil dengan tekanan darah meningkat
menjadi penyebab kematiannya,” jelas dr Hadi Puspita, Ketua Pengarah Sutera
Emas Kabupaten Malang usai workshop “Penilaian
Kapasitas Pelayanan Kegawatdaruratan Ibu Hamil dan Bayi Baru Lahir” di Ruang
Anusapati Pemkab Malang, Kamis (5/7).
Penyebab hipertensi itu karena bawaan bakat dari si ibu
sehingga mengancam kematiannya. Meski, lanjut dr Hadi, ada kecenderungan ibu
hamil mengalami peningkatan tekanan darah. Tapi hal itu harus bisa diatasi pada
tri semester awal kehamilannya. Hingga
Juni 2012, ada 9 ibu melahirkan yang meninggal dan 60 persen disebabkan karena
hipertensi. Ibu yang meninggal itu umumnya berusia produktif antara 20 tahun-40
tahun. Menurut dr Hadi, penyebab kematian
mereka karena terlambat menemukan ibu hamil risiko tinggi sehingga tidak
terlaporkan sehingga terlambat menanganinya.
Menurutnya, jika ibu hamil risiko tinggi ini rajin ke
posyandu, maka bisa terdeteksi sejak dini. Tapi nampaknya datang ke posyandu
kurang diminati oleh ibu-ibu hamil. Untuk menekan kematian ibu melahirkan, lanjutnya,
perlu adanya surveillance berbasis masyarakat,
dimana ada dalam satu RT ada satu kader kesehatan dan satu ibu risiko hamil tinggi didampingi
satu kader kesehatan diharapkan ketika
terjadi sesuatu, tidak ada keterlambatan pelaporan sehingga bisa cepat
ditangani. Ia menengarai, penyebab kematian tinggi pada ibu melahirkan karena
hipertensi karena jarang datang ke posyandu sehingga sejak awal tidak
terdeteksi.
Katanya, kalau terpantau dengan rajin datang ke posyandu,
maka tri semester awal kehamilannya diawasi dan tertangani. “Kalau ibu hamil
risiko tinggi terpantau, bidan desa bisa melakukan home visit,” tutur dr Hadi. Murysidah, Kadinkes Kabupaten Malang
menyatakan kematian ibu melahirkan pada 2010 sebanyak 26 orang. Perkiraan ibu
melahirkan setiap tahunnya mencapai 46.000 namun yang melahirkan dan terdata
sekitar 40.000 orang “Tahun ini, kami harapkan terjadi penurunan kematian ibu
melahirkan lagi dengan meningkatkan mutu pelayanan pada rumah sakit yang
menjadi rujukan,” kata Mursyidah.
Dijelaskan ada delapan puskesmas yang menjadi pilot project Sutera Emas (surveillance
berbasis masyarakat Expanding Maternal Neonatal Survival) antara lain di
Puskemas Ampelgading, Sumberpucung, Donomulyo, Pakisaji dan Gondanglegi serta
tiga RS swasta yaitu RSBala Keselamatan
Turen, RSI Gondanglegi dan RS Mitra Delima Bululawang. “Kabupaten Malang dan
Kabupaten Sidoarjo merupakan pilot project untuk wilayah Jawa Timur dan
selanjutnya nanti akan jadi mentoring bagi daerah lainnya,” tukas Mursyidah.
Sylvianita Widyawati
Komentar
Posting Komentar